Berdasarkan dari hasil Riskesdas pada tahun 2018, tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun. Prevalensi anemia pada remaja di DKI Jakarta sebanyak 23%. Penyebab tersering anemia adalah kekurangan satu atau lebih zat gizi, di antaranya besi, folat, vitamin B12 dan betakaroten yang sangat dibutuhkan untuk pembentukan. Selain upaya yang telah dilaku…
Anemia di Indonesia khususnya pada umur 15-24 tahun, prevalensinya meningkat menjadi 32% tahun 2018. Penanggulangan seperti edukasi pencegahan anemia, pemberian tablet tambah darah telah dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan alternatif produk pangan sumber Zat besi dan Betakaroten. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap 3 perlakuan dan 3 pengulan…
Tercatat sekitar 1 dari 4 remaja putri di Indonesia mengalami anemia. Berbagai upaya telah dilakukan seperti promosi kesehatan, suplementasi TTD dan peningkatan konsumsi makanan kaya zat besi dengan produk pangan olahan. Tujuan penelitian untuk menghasilkan produk Macaron “Kelotel” berbahan dasar tepung okara, tepung daun kelor, dan tepung wortel rendah gula, sumber zat besi dan betakaroten…
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi anemia pada remaja sebesar 32%, artinya 3-4 dari 10 remaja menderita anemia. Bayam hijau merupakan sumber zat besi non-heme yang berguna untuk pembentukan hemoglobin dalam darah. Terong belanda mengandung beta karoten dan antoasianin yang dimanfaatkan untuk membantu penyerapan zat besi. Tujuan penelitian adalah menghasilkan produk puding sedot berbahan dau…
Menurut riskesdas 2018,prevalensi anemia di Indonesia masih dikategorikan yang tinggi yaitu 32% atau sekitar 3-4 orang dari 10 orang remaja putri menderita anemia pada kelompok umur 15-24 tahun. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan roti manis “LOVE” yang menggunakan tepung terigu, tepung hati ayam, dan tepung ubi jalar kuning sebagai alternatif pangan selingan sumber zat besi, betakarot…
Anemia merupakan masalah gizi nasional di Indonesia, prevalensinya meningkat 13,6% dari tahun 2013-2018 pada remaja kelompok umur 15-24 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan keripik bawang “Tilobu” dengan formulasi tepung: hati ayam, daun kelor, dan biji labu kuning sebagai alternatif camilan sumber zat besi, betakaroten, dan seng. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan …
Kekurangan vitamin A secara subklinis di Indonesia masih belum terselesaikan terutama pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena asupan makan yang rendah, sehingga dibutuhkan peningkatan konsumsi makanan dalam usaha mengurangi prevalensi kekurangan vitamin a pada anak-anak. Labu kuning merupakan jenis umbi-umbian produk pangan lokal yang mengandung beta karoten tinggi dan berpotensi sebagai baha…
ELISA AJENG PRIMASARI “FORMULASI PIE HIPEKA BERBAHAN DASAR TEH HIJAU, KULIT PISANG, DAN KACANG-KACANGAN SEBAGAI PANGAN ALTERNATIF UNTUK PENDERITA OBESITAS” vii, V BAB, 160 Halaman, 37 Tabel, 15 Lampiran Obesitas adalah keadaan penumpukan lemak di jaringan adiposa yang bisa membahayakan kesehatan. Hasil riskesdas 2018 menujukan proporsi obesitas pada penduduk dewasa mengalamai peningka…