Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan (KABIN) Kasus Balita Stunting Di Kp Padang Nginyang, Desa Cijeruk, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi balita yang mengalami Stunting di Indonesia sebesar 30,8 % dengan prevalensi status gizi sangat pendek sebesar 11,5 % dan prevalensi status gizi pendek sebesar 19,3 %. Faktor penyebab stunting dapat dikelompokan menjadi penyebab langsung dan tidak langsung. Praktik pemberian kolostrum dan ASI eksklusif, pola konsumsi anak, dan penyakit infeksi yang diderita anak menjadi faktor penyebab langsung yang mempengaruhi status gizi anak dan bisa berdampak pada stunting. Sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah akses dan ketersediaan bahan makanan serta sanitasi dan kesehatan lingkungan. Intervensi yang diberikan kepada responden dalam kegiatan keluarga binaan berupa edukasi mengenai stunting dan pencegahan stunting seperti asupan makan sesuai isi piringku, PHBS dan jajanan sehat untuk anak. Setelah diberikan edukasi pengetahuan responden dapat meningkat 36 %, asupan zat gizi makro dapat meningkat setelah dilakukan intervensi dengan rata-rata sebesar 12 %, dan perubahan berat badan subjek mengalami peningkatan sebesar 20,2 % sedangkan untuk tinggi badan tetap.
Tidak tersedia versi lain