Laporan Penelitian
LAPORAN AKHIR PENELITIAN : PENGARUH PENDIDIKAN GIZI DAN MAKANAN TAMBAHAN LOKAL TERHADAP PERTAMBAHAN
Status gizi sebelum hamil dan pertambahan BB selama hamil mempengaruhi proses persalinan dan status kesehatan bayi yang dilahirkan. Ibu dengan indeks massa tubuh (IMT) rendah meningkat resikonya 1.8 kali melahirkan bayi dengan pertumbuhan terhambat dan prematur. Berdasarkan Dutch famine pada tahun 1944-46 diketahui kurang asupan energi akut pada ibu hamil trimester ketiga dapat mempengaruhi terjadinya BB bayi rendah, meningkatnya kelahiran prematur serta meningkatnya angka kematian bayi 0-3 bulan tiga kali lipat. Data survey diet total pada tahun 2014 juga menunjukan persentase ibu hamil dengan asupan energi kurang dari 70% Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan (AKG) cukup tinggi yaitu ada sekitar 52.9% di pedesaan, 51.5% di perkotaan dan berkisar antara 48.9% pada kuintil kepemilikan teratas sampai 67.9% pada kuintil kepemilikan terbawah. Hasil penelitian intervensi pangan fortifikasi oleh Prihananto (2007) terhadap kenaikan BB ibu hamil di Indonesia menunjukkan hasil yang tidak bermakna. Penelitian di Bangladesh menunjukkan pendidikan gizi yang mempromosikan makanan lokal padat gizi pada 300 ibu hamil trimester ketiga selama 3 bulan dapat meningkatkan BB selama hamil dan BB lahir bayi dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendidikan gizi dan makanan tambahan lokal padat gizi terhadap kenaikan BB ibu hamil di puskesmas kecamatan dan seluruh puskesmas kelurahan wilayah kecamatan Jagakarsa DKI Jakarta. Rancangan penelitian ini adalah randomized clinical trial (RCT), dimana ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi dibagi secara acak kedalam kelompok intervensi dan kelompok non-intervensi. Kriteria inklusi adalah ibu hamil trimester 2 dan 3 yang Kurang Energi Kronis (KEK) berdasarkan LLA< 23.5 cm serta kenaikan BB kurang dari 2 kg dalam
waktu 1 bulan. Berdasarkan data dari kohort ibu hamil diperoleh 70 orang ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Kelompok intervensi mendapat pendidikan atau konsultasi gizi melalui telpon serta makanan tambahan lokal dengan nilai gizi 485 Kalori, 14,8 g protein yang diantar setiap hari ke rumah sedangkan kelompok non-intervensi mendapat intervensi yang biasa diberikan kepada ibu hamil KEK di puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan setelah 2 bulan intervensi ada kenaikan BB yang bermakna (p
Tidak tersedia versi lain