Publikasi Dosen
Prosiding WNPG ke – XI: Pemutahiran Data Komposisi Pangan Indonesia
Tabel komposisi pangan Indonesia (TKPI) 2009 merupakan kompilasi dari beberapa sumber asli Komposisi Makanan Indonesia sejak tahun 1964 sampai 2001 yang perlu terus dikembangkan karena beberapa hal seperti kandungan zat gizi tidak lengkap, banyak jenis bahan makanan yang belum ada kandungan gizinya, data yang digunakan sangat tua, nama sampel bahan makanan hanya dalam satu bahasa. TKPI sangat diperlukan antara lain oleh Kementerian, Lembaga, Industri pangan sebagai dasar dalam perencanaan program dan penelitian di bidang pangan dan gizi, mengukur asupan gizi masyarakat, fortifikasi zat gizi dalam makanan, intervensi pemberian makanan tambahan, menyusun diet bagi kelompok khusus, formulasi produk pangan dan pemberian label makanan. Tujuan pemutakhiran adalah untuk melengkapi data TKPI secara bertahap dan menyediakan data secara online. Metode yang digunakan adalah dengan cara borrowing yaitu dengan estimasi (indirect methods) dari literatur yang sudah dipublikasi atau belum dipublikasi dengan sumber rujukan data imputasi adalah ASEAN Food and Composition Table (FCT), Malaysian FCT, Thailand FCT, USDA NDB dan hasil-hasil penelitian dari Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Analisis laboratorium secara langsung (direct methods) terhadap makanan yang banyak dikonsumsi penduduk Indonesia berdasarkan hasil survey konsumsi makanan Indonesia yang dirangkum dalam Peta konsumsi Pangan Indonesia (Food Mapping). Semua analisis dilakukan di Laboratorium Gizi Terpadu, Bogor (Balitbangkes), kecuali analisis mineral, asam lemak dan kolesterol. Analisis mineral dilakukan di Pusat Sains dan Teknologi Nuklir Terapan (PSTNT) BATAN.
Kegiatan pemuktahiran melalui imputasi nilai gizi pada tabel komposisi pangan sudah tersedia dalam bentuk tercetak TKPI 2017 dan dapat diunggah dalam www.panganku.org, namun masih harus terus dilakukan pengembangan karena imputasi yang tercapai saat ini hanya untuk makanan tunggal, belum untuk makanan komposit seperti pangan olahan dan masakan. Analisis zat gizi pangan sudah dimulai sejak tahun 2017 di 4 kota provinsi mencakup 32 jenis zat gizi sesuai zat gizi yang terdapat di dalam Angka Kecukupan Gizi untuk Bangsa Indonesia. Selain itu pihak-pihak lain dilibatkan adalah Poltekkes Kemenkes, Universitas, LIPI, dan pakar-pakar di bidang pangan dan gizi. Untuk pemutakhiran di masa depan, perlu dipikirkan lembaga yang bertanggung jawab, jaringan kerjasama dan bentuk pengorganisasiannya, serta dukungan pendanaan yang cukup.
Kata Kunci: TKPI, Borrowing, Analisis, Zat Gizi
Tidak tersedia versi lain