Karya Tulis Ilmiah
Uji Coba Pemanfaatan Sampah Akar dan Daun Bambu (Gigantochloa apus (Schult.) Kurz) Menjadi Kompos Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) Nasi Basi (Oryza sativa L.) dan Effective Microorganism 4 (EM 4) Tahun 2022
Menurut data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa Indonesia menghasilkan 41,22 juta ton sampah per tanggal 12 Januari 2021. Dari data tersebut jenis sampah didominasi oleh sampah organik yang mencapai 58,1% (sampah sisa makanan dan sisa tumbuhan) dari total sampah. Salah satu teknologi pengolahan sampah adalah dengan mengubah sampah menjadi kompos atau pengomposan. Sampah organik akar dan daun bambu dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan kompos.
Karya tulis ilmiah ini berjudul “UJI COBA PEMANFAATAN SAMPAH AKAR DAN DAUN BAMBU (GIGANTOCHLOA APUS (SCHULT.) KURZ) MENJADI KOMPOS MENGGUNAKAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) NASI BASI (ORYZA SATIVA L.) DAN EFFECTIVE MICROORGANISM 4 (EM 4) TAHUN 2022” bertujuan untuk mengetahui kualitas akhir kompos yang meliputi kelembaban, suhu, pH, warna, bau, tekstur, nitrogen (N-Total), phosfor (P2O5-Total) dan kalium (K2O-Total). Selain itu, untuk mengetahui perubahan kelembaban, suhu, dan pH serta karakteristik warna, bau dan tekstur selama proses pengomposan.
Hasil dalam penelitian ini yaitu kelembaban akhir kompos dengan penambahan MOL nasi basi 66,22%, EM 4 66,62%, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 63,06%. Suhu akhir kompos dengan penambahan MOL nasi basi 25oC, EM 4 27oC, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 26oC. pH akhir kompos dengan penambahan MOL nasi basi pH 7,5, EM 4 pH 7, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 pH 7,5. Karakteristik akhir kompos dengan penambahan MOL nasi basi, EM 4, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 yaitu berwarna cokelat tua hingga kehitaman, berbau seperti tanah dan bertekstur halus seperti tanah dan dikategorikan warna belum matang, bau sudah matang dan tekstur sudah matang. Konsentrasi nitrogen (N-Total) pada kompos dengan penambahan MOL nasi basi 1,63%, EM 4 2,03%, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 1,53%. Konsentrasi phosfor (P2O5-Total) pada kompos dengan penambahan MOL nasi basi 0,12%, EM 4 0,20%, serta campuran MOL nasi basi dengan EM 4 0,20%. Konsentrasi kalium (K2O-Total) pada kompos dengan penambahan MOL nasi basi, serta campuran antara MOL nasi basi 0,25% dan EM 4 0,27% dan penambahan EM 4 0,17%. Kualitas akhir kompos dibandingkan dengan SNI 19-7030-2004. Saran kepada penelitian selanjutnya yaitu memperhatikan kelembaban, suhu dan pH kompos supaya optimal karena sangat berpengaruh pada aktivitas mikroorganisme dalam penguraian bahan organik. Selain itu, menambah waktu pengomposan sampai kompos menujukkan ciri-ciri telah matang.
Kepustakaan : 41 (1990-2022)
Klasifikasi : Bambu 4
Kesehatan Lingkungan 5
Kompos 24
Padi 3
Sampah 5
Tidak tersedia versi lain