Skripsi
Hubungan Kadar Sisa Khlor, PH Air Dan Perilaku Perenang Terhadap Keluhan Iritasi Mata Pada Perenang Di Kolam Renang Di Kampung Main Cipulir (KMC) Kota Jakarta Selatan Tahun 2021
Sebagai sarana umum yang ramai dikunjungi masyarakat kolam renang dapat berpotensi menjadi sarana penyebaran bibit penyakit maupun gangguan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 tahun 2017 kadar sisa khlor yang diperbolehkan dalam air kolam renang adalah (1 – 1,5) mg/L sedangkan standar pH untuk kolam renang adalah (7- 7,8). Kadar klorin pada kolam renang berguna untuk membunuh mikroorganisme pathogen, namun apabila kadar berlebih di dalam air dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pH air yang terlalu tinggi ataupun rendah akan mengakibatkan kerja klorin tidak optimal dan dapat mengakibatkan pengendapan kapur.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan kadar sisa klor, pH air dan perilaku perenang terhadap keluhan iritasi mata pada perenang di kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan Tahun 2021”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kadar sisa klor, pH air dan perilaku perenang terhadap keluhan iritasi mata pada perenang di kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 64 orang (63,4%) mengalami iritasi mata dan 37 orang (36,6%) tidak mengalami iritasi mata. Ada hubungan bermakna antara kadar sisa klor (Pv = 0,011 dan OR = 3,682) dan pH air (Pv = 0,003 dan OR = 3,939) terhadap keluhan iritasi mata pada perenang. Tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan perenang (Pv = 0,910 dan OR = 1,392), sikap perenang (Pv = 1 dan OR = 1,047) dan tindakan perenang (Pv = 0,808 dan OR = 1,317) terhadap keluhan iritasi mata pada perenang.
Kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan harus memperhatikan dalam pengelolaan air kolam renang dan memberikan pelatihan kepada petugas kolam renang. Sebaiknya petugas kolam renang melakukan pemantauan kadar sisa klor dan pH air dilakukan 4 jam sekali selama jam beroprasi. Sebaiknya perenang menggunakan kacamata renang saat melakukan aktivitas berenang agar dapat melindungi mata dari paparan bahan kimia yang ada di kolam renang.
Ketersediaan
#
Kampus A
001.43 KL-D4-2021 Ham h
AK000000003141
Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - For Reading
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
001.43 D4-KL-2021 Ham h
- Penerbit
-
Jakarta :
Jurusan Kesehatan Lingkungan.,
2021
- Deskripsi Fisik
-
-
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
001.43
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
2021
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
Nurul Qomariah(P1); Desembra Lisa(P2); Kusrini Wulandari(P3); Endang Uji Wahyuni(P4); D4-KL-2021; P23133117015
- Pernyataan Tanggungjawab
-
-
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Sebagai sarana umum yang ramai dikunjungi masyarakat kolam renang dapat berpotensi menjadi sarana penyebaran bibit penyakit maupun gangguan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 32 tahun 2017 kadar sisa khlor yang diperbolehkan dalam air kolam renang adalah (1 – 1,5) mg/L sedangkan standar pH untuk kolam renang adalah (7- 7,8). Kadar klorin pada kolam renang berguna untuk membunuh mikroorganisme pathogen, namun apabila kadar berlebih di dalam air dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan pH air yang terlalu tinggi ataupun rendah akan mengakibatkan kerja klorin tidak optimal dan dapat mengakibatkan pengendapan kapur.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan kadar sisa klor, pH air dan perilaku perenang terhadap keluhan iritasi mata pada perenang di kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan Tahun 2021”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan kadar sisa klor, pH air dan perilaku perenang terhadap keluhan iritasi mata pada perenang di kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 101 orang yang ditentukan dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 64 orang (63,4%) mengalami iritasi mata dan 37 orang (36,6%) tidak mengalami iritasi mata. Ada hubungan bermakna antara kadar sisa klor (Pv = 0,011 dan OR = 3,682) dan pH air (Pv = 0,003 dan OR = 3,939) terhadap keluhan iritasi mata pada perenang. Tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan perenang (Pv = 0,910 dan OR = 1,392), sikap perenang (Pv = 1 dan OR = 1,047) dan tindakan perenang (Pv = 0,808 dan OR = 1,317) terhadap keluhan iritasi mata pada perenang.
Kolam renang Kampung Main Cipulir Kota Jakarta Selatan harus memperhatikan dalam pengelolaan air kolam renang dan memberikan pelatihan kepada petugas kolam renang. Sebaiknya petugas kolam renang melakukan pemantauan kadar sisa klor dan pH air dilakukan 4 jam sekali selama jam beroprasi. Sebaiknya perenang menggunakan kacamata renang saat melakukan aktivitas berenang agar dapat melindungi mata dari paparan bahan kimia yang ada di kolam renang.
Anda harus masuk sebelum memberikan komentar