Laporan Penelitian
Pengaruh Subtitusi Ekstrak Air Daun Kelor (Moringa oleifera L.) Pada Keawetan dan Nilai Gizi Mie Basah
Daun kelor merupakan tanaman yang kaya akan nilai gizi dan memiliki kandungan senyawa fenol, safonin, flavonoid, tanin, dan steroid yang berfungsi sebagai antimikroba. Antimikroba dapat digunakan sebagai pengawet pangan alami. Mie basah memiliki umur simpan yang pendek pada suhu ruang dan nilai gizi yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subtitusi ekstrak air daun kelor pada keawetan dan nilai gizi dari mie basah. Tahapan penelitian dilakukan dengan membuat ekstrak daun kelor metode perebusan menggunakan pelarut air. Ekstrak air daun kelor yang dihasilkan dilakukan uji fitokimia, cemaran mikroba (ALT dan AKK) dan nilai gizi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak air daun kelor memiliki sifat antimikroba karena kandungan senyawa fitokimia dalam ekstrak. Ekstrak air daun kelor dengan konsentrasi berbeda 0, 50 dan 100% disubtitusikan pada pembuatan mie basah dan diamati tingkat kesukaannya melalui uji hedonik. Selanjutnya dilakukan penyimpanan pada suhu ruang selama 0, 1, 2 dan 3 hari dan dilakukan uji cemaran mikroba (ALT dan AKK), nilai gizi, dan nilai pH. Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa subsitusi ekstrak air daun kelor dan lama penyimpanan berpengaruh nyata (p˂0,05) terhadap uji cemaran mikroba (ALT dan AKK), nilai gizi dan pH. Perlakuan terbaik adalah subsitusi ekstrak air daun kelor 100% karena efektif mengurangi nilai cemaran mikroba (ALT) dan meningkatkan nilai gizi. Secara uji hedonik perlakuan tersebut tidak disukai panelis. Lama penyimpanan mie basah kelor terbaik adalah 1 hari. Perlakuan terbaik hasil uji hedonik adalah perlakuan subsitusi ekstrak air daun kelor 50% karena lebih disukai panelis baik dari aroma, warna, tekstur maupun rasa.
Kata kunci: subsitusi ekstrak air daun kelor, mie basah, lama penyimpanan
Tidak tersedia versi lain