Karya Tulis Ilmiah
Studi Deskriptif Tentang Personal Hygiene Terhadap Gejala Penyakit Kulit di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Tahun 2020
Berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, pengertian dari kesehatan sendiri ialah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Serta semua orang berhak atas kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan faktor genetik. Beberapa faktor yang dapat membantu dalam pencegahan penyakit ialah perilaku. Salah satunya adalah perilaku menjaga personal hygiene atau menjaga kebersihan diri sendiri serta sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggal.
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, dan sebagainya. Sedangkan, pengertian dari Personal Hygiene ialah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka.
Di pondok pesantren, kasus gatal-gatal merupakan kasus yang dianggap biasa oleh santri bahkan pengurus pondok pesantren. Dikarenakan kebiasaan dari santri yang tidak mempedulikan kebersihan perorangan, sehingga penyakit gatal-gatal tersebut dapat menular dengan cepat yang disebabkan oleh jamur maupun insekta dan juga bakteri. Pondok Pesantren Asshiddiqiyah merupakan lembaga pendidikan islam yang ditujukan untuk tingkat SMP (MTs), SMA (MA), serta lembaga tinggi (Ma'had 'Aly) yang memiliki sistem boarding school/pondok atau sekolah dengan fasilitas menginap bagi para muridnya. Pondok pesantren ini berada di sekitar pemukiman warga yang lebih tepatnya berada di Jl. Panjang No.6C, RT.5/RW.11, Kedoya Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai personal hygiene santri Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat Tahun 2020 dengan gejala penyakit kulit serta menganalisis apakah ada hubungan antara variabel dependen dengan independen tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis bersifat deskriptif dengan survey cross sectional. Lalu data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan chi-square. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 32 santri, dengan kriteria hanya santri Madrasah Tsanawiyah kelas 7 (1 SMP) yang dijadikan sampel dengan asumsi para santri terkena penyakit kulit karena masa transisi dari rumah ke asrama.
Hasil yang diperoleh berdasarkan wawancara yang dilakukan menggunakan aplikasi Google Form yaitu santri yang pernah mengalami gejala penyakit kulit ada sebanyak 11 orang (34,4%), dan santri yang tidak pernah mengalami gejala penyakit kulit selama tinggal di Asrama Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Pusat ada sebanyak 21 orang (65,6%). Hasil untuk personal hygiene yaitu santri yang memiliki personal hygiene baik sebanyak 30 orang (93,8%) dan santri yang memiliki perilaku personal hygiene yang buruk sebanyak 2 orang (6,3%). Setelah dilakukan uji hubungan antara personal hygiene, aspek pengetahuan serta tindakan terhadap gejala penyakit kulit, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara personal hygiene terhadap gejala penyakit kulit.
Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapat ialah santri hidup di lingkungan yang bersih, meskipun luas ruangan yang ada belum memenuhi syarat. Santri di Pondok Pesantren memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup terhadap gejala penyakit kulit. Saran yang dapat diberikan ialah agar pihak pondok pesantren lebih memperhatikan penempatan jumlah santri dalam satu kamar, serta disediakannya tempat sampah yang sesuai dengan syarat kesehatan, yang memiliki bentuk yang kokoh, tertutup serta kedap air. Dan sebaiknya, pihak dari pondok pesantren melakukan kerja sama dengan puskesmas sekitar pondok pesantren guna mengedukasi santri tentang pentingnya menjaga kebersihan diri pribadi agar terhindar dari penyakit kulit.
Tidak tersedia versi lain