Skripsi
Uji Coba Kualitas Briket Bioarang dengan Variasi Komposisi Ampas Tebu dan Sabut Kelapa Tahun 2020
RINGKASAN
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Ecolink, 1996). Komposisi sampah di Indonesia didominasi oleh sampah organik, yaitu sekitar 60%. Selebihnya berupa sampah plastik sebesar 15%, kertas 10%, dan lainnya (seperti logam, kaca, kain, kulit) sebesar 15%. Sampah organik seperti ampas tebu dan sabut kelapa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan briket bioarang sebagai bahan bakar alternatif. Pembuatan briket bioarang ini salah satu cara dalam pengelolaan sampah.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat briket bioarang dengan judul “Uji Coba Kualitas Briket Bioarang dengan Variasi Komposisi Ampas Tebu dan Sabut Kelapa Tahun 2020”
Penelitian briket bioarang ini dilakukan di rumah peneliti, karena keputusan dari Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Perihal PSBB Covid-19 dan dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2020.
Penelitian ini bersifat uji coba atau eksperimen untuk mengetahui kualitas briket bioarang dari ampas tebu dan sabut kelapa dengan berat serbuk bioarang masing-masing 1000 gram. Peneliti telah menetapkan variasi komposisinya yaitu ampas tebu 100%, sabut kelapa 100%, ampas tebu 50% : sabut kelapa 50%, ampas tebu 25% : sabut kelapa 75%, ampas tebu 75% : sabut kelapa 25%.
Pengujian kualitas briket bioarang dalam pebelitian ini yaitu, kadar air, kerapatan, uji nyala api, dan lama mendidihkan air. Berdasarkan hasil penelitian, kualitas terbaik briket bioarang yaitu pada komposisi ampas tebu 50% : sabut kelapa 50%, yaitu dengan kadar air terendah sebesar 41,11%, kerapatan tertinggi sebesar 0,473 gr/cm3, lama nyala api terlama sebesar 84 menit 39 detik, dan lama mendidihkan air tercepat sebesar 8 menit 55 detik.
Kepustakaan : 22 (1996-2019)
Klasifikasi :
Briket Bioarang : 1
Sampah : 4
Biomassa : 1
Eenergi Terbarukan : 1
Tebu : 3
Umum : 12
Tidak tersedia versi lain