Skripsi
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN PERILAKU KELUARGA DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KELURAHAN CIRACAS KECAMATAN CIRACAS KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR TAHUN 2025
Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kematian pada balita, terutama di Indonesia, namun kurang mendapat perhatian. Di DKI Jakarta dari Januari hingga Desember pada tahun 2024 menunjukkan bahwa wilayah Jakarta Timur memiliki jumlah kasus pneumonia balita tertinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar 4.540 kasus. Penelitian ini berjudul “Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah Dan Perilaku Keluarga Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2025” bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lingkungan fisik rumah dan perilaku anggota keluarga dengan kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Ciracas Kecamatan Ciracas Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2025. Jenis penelitian ini adalah studi deskriptif dengan desain case control. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok kasus yaitu balita yang pernah menderita pneumonia yang terdaftar di puskesmas dan kelompok kontrol yaitu balita sehat dan tidak pernah menderita pneumonia. Jumlah seluruh sampel penelitian ini adalah 64 yaitu 32 kelompok kasus dan 32 kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok anggota keluarga (p = 0,009), perilaku membuka jendela di pagi hari (p = 0,011), ventilasi ruang tidur balita (p = 0,020), kelembaban udara ruang tidur balita (p = 0,043) dan kepadatan hunian ruang tidur balita (p = 0,024). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,302), pemberian ASI eksklusif (0,065), suhu udara ruang tidur balita (p = 0,315) dan pencahayaan ruang tidur balita (p = 0,133). Disarankan puskesmas memberikan penyuluhan dan mengedukasi keluarga yang meningkatkan risiko pneumonia, seperti merokok di dalam ruangan dan tidak membuka jendela di pagi hari. Masyarakat juga diharapkan lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan rumah yang sehat, seperti membuka jendela di pagi hari dan memperhatikan ventilasi serta tingkat kelembaban di ruang tidur balita untuk meningkatkan sirkulasi udara. Anggota keluarga yang merokok dihimbau untuk tidak melakukannya di dalam rumah, terutama di dekat balita, dan mengganti pakaian setelah merokok untuk mencegah residu yang menempel.
Tidak tersedia versi lain