Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Intensitas Kebisingan Lingkungan Di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta Tahun 2025
SMP Muhammadiyah 8 Jakarta merupakan sekolah yang terletak di dekat jalan raya dan rel kereta api, sehingga berisiko tinggi terhadap gangguan kebisingan lingkungan. Kebisingan ini dapat menurunkan konsentrasi siswa, mengganggu kenyamanan belajar, dan berpotensi memengaruhi kesehatan pendengaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran intensitas kebisingan lingkungan di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta Tahun 2025.rnrnPenelitian ini merupakan studi deskriptif dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan staf di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta sebanyak 34 orang dan seluruh ruang kelas. Sampel diambil secara total sampling sebanyak 34 orang dan stratified sampling atau sampling berstrata. Dalam penelitian ini, ruang kelas dikelompokkan ke dalam tiga strata berdasarkan jaraknya dari sumber kebisingan, yaitu jarak terdekat, jarak tengah, dan jarak terjauh. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran kebisingan menggunakan Sound Level Meter, observasi jarak terhadap sumber bising, serta penyebaran kuesioner mengenai upaya pengendalian kebisingan serta sumber daya manusia terhadap kebisingan.rnrnHasil pengukuran menunjukkan bahwa tingkat kebisingan rata-rata di lingkungan sekolah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) sebesar 55 dBA sesuai Permenkes No. 2 Tahun 2023. Sumber kebisingan utama berasal dari lalu lintas kendaraan dan aktivitas kereta api. Pada aspek pengendalian, sebanyak 47,06% responden menilai rekayasa teknis belum optimal. Sekolah telah memulai upaya seperti pembangunan penghalang suara (barrier) dan penanaman vegetasi, namun belum merata di seluruh area sekolah. Rekayasa teknis ini dinilai sebagai pendekatan yang paling memungkinkan diterapkan karena bersifat tidak mengganggu proses pembelajaran, mudah diterima, dan memberikan perlindungan secara kolektif. Sementara itu, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) menjadi aspek yang paling rendah efektivitasnya, dengan hanya 41,18% responden yang menggunakannya secara baik. Hambatan utama meliputi belum tersedianya fasilitas APD dan ketidaksesuaian alat seperti earplug dan earmuff dengan suasana belajar yang membutuhkan komunikasi aktif.rnrnDapat disimpulkan bahwa pengendalian kebisingan di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta perlu difokuskan pada peningkatan rekayasa teknis yang berkelanjutan dan menyeluruh guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih sehat dan kondusif.
Tidak tersedia versi lain