Karya Tulis Ilmiah
GAMBARAN POLA MAKAN, ASUPAN CAIRAN, DAN TINGKAT STRES TERHADAP SKRINING STATUS GIZI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN TERAPI HEMODIALISA DI KLINIK HEMODIALISA MITRA DENAM\r\n(STUDI KASUS)
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan kondisi penurunan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan irreversible. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) pada penduduk usia ≥15 tahun di Indonesia secara nasional adalah sebesar 0,18%, dan sekitar 21,1% pasien yang terdiagnosis penyakit ginjal kronis menjalani terapi hemodialisis. Pasien yang menjalani hemodialisis rentan mengalami masalah gizi yang bersifat multifaktorial, antara lain asupan makan yang kurang, pembatasan cairan, serta stres fisik dan psikologis akibat proses terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan, asupan cairan, dan tingkat stres terhadap status gizi pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa di Klinik Hemodialisa Mitra Denam Depok. Penilaian status gizi dilakukan menggunakan metode Dialysis Malnutrition Score (DMS), Tingkat stres menggunakan Hemodialysis Stres Scale (HSS) serta pola makan dan asupan cairan menggunakan Semi Quantitative Food Frequency (SQ-FFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mengalami malnutrisi dengan tingkat asupan makan yang tidak adekuat. Berdasarkan pola makan asupan energi kurang sebanyak 92,3%, asupan protein kurang sebanyak 69,2%, asupan lemak kurang sebanyak 92,3% , asupan karbohidrat kurang sebanyak 84,6% dan 69,2% memiliki asupan cairan cukup. Selain itu, 61,5% memiliki tingkat stres ringan dan 69,2% mengalami malnutrisi ringan. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan, asupan cairan, dan tingkat stres dengan status gizi pasien GGK yang menjalani hemodialisa.
Tidak tersedia versi lain