Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Baduta, Pola MP-ASI dan Status Gizi Baduta di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor
Baduta (bayi di bawah dua tahun) merupakan kelompok usia yang sangat rentan terhadap masalah gizi, terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Status gizi yang baik sangat dipengaruhi oleh pola pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang. Kurangnya pengetahuan dan praktik pemberian MP-ASI yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko stunting, wasting, maupun overweight pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status gizi baduta berdasarkan tingkat pengetahuan ibu baduta dan pola MP-ASI di Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sampel sebanyak 264 baduta usia 6–23 bulan yang datanya telah melalui proses cleaning. Data dikumpulkan melalui pengukuran antropometri, food recall 2x24 jam dan kuesioner pengetahuan gizi, kemudian dianalisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil menunjukkan mayoritas ibu baduta memiliki tingkat pengetahuan yang cukup (49,2%), dan 80,3% berada pada tingkat pendapatan di bawah UMK. Sebanyak 81,8% baduta lahir dengan berat badan normal, namun masih terdapat 46,2% dengan panjang badan lahir tidak normal. Pola MP-ASI yang sesuai ditemukan berhubungan dengan status gizi yang lebih baik. 2. Uji chi – square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara status gizi berdasarkan Tingkat pengetahuan (p – value = 0,2), status gizi berdasarkan pola MP-ASI (p – value = 0,6) dan pola MP-ASI berdasarkan Tingkat pengetahuan ibu (p – value = 0,6). Oleh karean itu, diperlukan edukasi dan intervensi gizi yang tepat kepada ibu baduta sangat diperlukan guna mencegah masalah gizi sejak dini.
Tidak tersedia versi lain