Skripsi
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisik, Dan Kontribusi Makan Siang Dengan Status Gizi Di SMA BCI Depok
Status gizi merupakan salah satu komponen penting yang dapat menggambarkan derajat kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Kebutuhan gizi pada remaja tergolong tinggi karena mereka masih berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Setiap remaja tentu mengharapkan kondisi tubuh yang sehat agar dapat menjalankan aktivitas fisik secara optimal dan mendukung prestasi belajar. Berdasarkan data Riskesdas 2018, status gizi remaja di Jawa Barat berdasarkan IMT/U adalah sangat kurus 1,40%, kurus 5,60%, normal 77,60%, gemuk 10,90%, dan obesitas 4,50%. Sementara itu, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi remaja sangat kurus 1,90%, kurus 6,30%, normal 78,60%, gemuk 8,90%, dan obesitas 4,20%. Perubahan data ini menunjukkan adanya dinamika status gizi yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat ketergantungan antara status gizi dengan tingkat pengetahuan gizi, aktivitas fisik, dan kontribusi makan siang pada siswa kelas X SMA BCI Depok. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional dan melibatkan 80 responden yang dipilih menggunakan Teknik quota sampling. Instrumen penelitian berupa formulir data diri dan status gizi, kuesioner PAL, food recall 2x24 jam, google form tingkat pengetahuan gizi, timbangan digital, dan microtoa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan signifikan antara tingkat pengetahuan gizi (p= 0,002), aktivitas fisik (p = 0,025), dan tingkat kecukupan energi (p = 0,001) dengan status gizi siswa di SMA BCI Depok. Hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar intervensi gizi di lingkungan sekolah.
Tidak tersedia versi lain