Skripsi
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI MINUMAN MANIS, AKTIVITAS FISIK DAN SCREEN-TIME TERHADAP STATUS GIZI REMAJA KELAS VIII DI SMP NEGERI 259 JAKARTA
Status gizi merupakan sebuah kondisi yang mencerminkan keadaan fisik individu, faktor yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh banyaknya jumlah dan jenis asupan makanan dan kondisi infeksi. Berdasarkan SKI tahun 2023, prevalensi nasional kelebihan berat badan dan obesitas pada remaja usia 13-15 tahun mencapai 16,2%, sedangkan pada remaja usia 16-18 tahun sebesar 12,1%. Di Provinsi DKI Jakarta, prevalensi obesitas pada usia 13-15 tahun mencapai 6,8%, dan pada usia 16-18 tahun sebesar 4,8%. Sedangkan di Kota Jakarta Timur, prevalensi obesitas remaja usia 13-15 tahun mencapai 12,65% dan pada usia 16-18 tahun mencapai 9,91%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Frekuensi Konsumsi Minuman Manis, Aktivitas Fisik dan Screen-time terhadap Status Gizi Remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah subjek 70 siswa-siswi kelas VIII di SMP Negeri 259 Jakarta. Pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisa data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan, remaja yang mengalami memililiki status gizi lebih dan obesitas sebesar (15,7%), frekuensi konsumsi minuman sering (51,4%), jumlah konsumsi gula lebih (58,6%), aktivitas fisik ringan (55,7%) dan screen-time tinggi (78,6%). Hasil uji statistik dengan Chi-square menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi konsumsi minuman manis (p=0.042), jumlah konsumsi gula dalam minuman manis (p=0.038) dan aktivitas fisik (rata-rata) (p=0.038) dengan status gizi remaja, Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik usia (p=0.609), jenis kelamin (p=0.321 dan screen-time (p=0.286) dengan status gizi pada remaja. Dari hasil tersebut, disarankan untuk melakukan pemantauan berat badan dan tinggi badan melalui UKS, senam bersama dan dilakukan kegiatan Pojok Gizi serta penyuluhan label komposisi zat gizi.
Tidak tersedia versi lain