Kegemukan dan obesitas merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab dari penyakit tidak menular yang bersifat kronis. Kegemukan dan obesitas disebabkan karena ketidakseimbangaan kalori yang dikonsumsi dibanding pengeluaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persen lemak tubuh dan massa otot sebelum dan sesudah pendampingan gizi dan olahraga pada karyawati kegemukan di Dir…
Kegemukan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya diabetes, hipertensi, dan jantung koroner. Pengukuran antropometri sebagai indikator status gizi dapat mengidentifikasi kegemukan. Faktor yang mempengaruhi kegemukan yaitu asupan gizi dan olahraga yang kurang baik. Kegemukan pada karyawati cenderung tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan indeks massa tubuh, lingkar ping…
Prevalensi berat badan kurang pada balita di Indonesia di tahun 2019 sebesar 16,3 persen kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi 17,0 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi balita “berat badan kurang” usia 24-59 bulan setelah dilakukan pendampingan gizi tentang pola asuh, makanan anak dan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Indah Kab…
Di Indonesia, hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan sekitar 29,9% anak dibawah dua tahun Baduta) mengalami stunting. Salah satu faktor penyebab stunting adalah praktik pengasuhan yang kurang baik. Jurusan Gizi Program Studi Sarjana Terapan (STr) Gizi dan Dietetika Poltekkes Jakarta II bertanggung jawab menghasilkan lulusan sarjana terapan gizi yang berkualitas dan siap bekerja membantu pemerin…
Permasalahan gizi merupakan suatu masalah yang masih dihadapi oleh Indonesia Salah satu masalahnya yang masih dihadapi hingga saat ini adalah stunting mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Masalah Balita Status Gizi Kurang dan Pendek terjadi dalam kurun waktu yang tidak cepat. Oleh karena itu, masalah status gizi dipengaruhi oleh penyebab langsung, penyebab tidak l…
A. Kesimpulan 1. Pengetahuan WUS (Wanita Usia Subur) mengenai Gizi Kurang dan anemia, pedoman gizi seimbang dan isi piringku, Pentingnya konsumsi buah dan sayur, serta PHBS dalam rumah tangga mengalami peningkatan 2. Asupan makan subjek meningkat berdasarkan hasil analisis kuantitatif data food recall 24 jam sebelum dan sesudah diberikan edukasi dengan peningkatan asupan menjadi 80 - 100 % …
Masalah gizi pada remaja yang diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia 2018 salah satunya adalah kegemukan dan obesitas. Hal ini berdasarkan Global School Health Survey (2015) pola makan remaja digambarkan salah satunya kurang mengonsumsi serat sayur dan buah (93,6%). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh edukasi gizi dengan media powerpoint dan pendampingan whatsapp terhada…
Gizi kurang pada balita, membawa dampak negatif terhadap pertumbuhan fisik maupun mental, yang selanjutnya akan menghambat prestasi belajar(Pratiwi, 2020). Akibat lainnya adalah penurunan daya tahan, menyebabkan hilangnya masa hidup sehat balita, serta dampak yang lebih serius adalah timbulnya kecacatan, tingginya angka kesakitan dan percepatan kematian. Data dari Riskesdas 2018, prevalensi bal…
INDAH RATNASARI “ASUPAN ZAT GIZI MAKRO, HBA1C DAN PROFIL LIPID DARAH PADA PASIEN RAWAT JALAN DM TIPE II YANG MENDAPATKAN PENDAMPINGAN SELAMA 6 BULAN DI RSUPN DR. CIPTO MANGUNKUSUMO TAHUN 2017 (ANALISIS DATA SEKUNDER)” xviii, v Bab, 79 halaman, 12 tabel, 5 gambar, 4 lampiran Latar Belakang: Terapi gizi medik merupakan bagian penting dalam pengelolaan DM tipe II secara komprehensif. Kontro…
“Konsumsi Sayur dan Buah Terhadap Kadar Kolesterol Total pada Penderita Dislipidemia di Puskesmas Kecamatan Pulogadung” xii, V BAB, 75 Halaman, 25 Tabel, 9 Lampiran Pada saat ini terjadi peningkatan prevalensi dislipidemia yang merupakan salah satu risiko penyakit jantung koroner. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut, diantaranya konsumsi sayur dan buah. Penelitian…