LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KELUARGA BINAAN (KABIN) KASUS BADUTA GIZI KURANG DI WILAYAH DESA PALASARI RT 03 RW 03 KECAMATAN CIJERUK KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT
Keluarga Binaan (Kabin) merupakan salah satu kegiatan dalam praktek kerja lapangan di bidang Manajemen Intervensi Gizi Masyarakat (MIG) dengan sasaran baduta/balita, ibu hamil masalah gizi. Kegiatan ini adalah salah satu upaya untuk mengatasi masalah gizi yang ada di masyarakat dengan pendekatan keluarga berupa penyuluhan dan edukasi terkait gizi dan kesehatan, konseling gizi, demonstrasi, pengukuran antropometri dan wawancara serya monitoring.
Gizi kurang merupakan salah satu masalah gizi utama pada baduta dan balita di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, Prevalensi status gizi menurut BB/U baduta gizi kurang di Indonesia sebesar 11,4% status gizi menurut PB/U baduta stunting sebesar 17,1% dan status gizi menurut BB/PB baduta sangat kurus sebesar 4,5%. Sedangkan di Jawa Barat, status gizi menurut BB/U baduta gizi kurang sebesar 8,1%, status gizi menurut PB/U baduta stunting sebesar 15,9% dan status gizi menurut BB/PB baduta sangat kurus sebesar 4,0%. [1]
Gerakan 1000 HPK merupakan upaya perbaikan gizi di Indonesia yang berfokus pada 1000 hari pertama kehidupan ygaitu 270 hari di dalam kandungan dan 730 hari dari kelahiran sampai usia 2 bulan. Pentingnya 1000 hari pertama kehidupan karena terjadi petumbuhan dan perkembangan anak yang sangat pesat dan akan berdampak pada kesehatan anak di masa yang akan datang. Masa ini sering disebut “Golden Age” atau Periode Emas. Apabila terjadi gangguan pada 1000 hari pertama kehidupan akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak di masa yang akan datang dan bersifat permanen atau tidak dapat diperbaiki. [2]
Pemilihan responden dengan masalah gizi kurang untuk diberikan pendampingan pada kegiatan kabin ini dilakukan dengan cara berkoordinasi dengan kader setempat. Kemudian kader merekomendasikan K.N untuk dijadikan sebagai responden karena secara fisik K.N memang terlihat kurus. Peneliti pun mengunjungi responden untuk dimintai persetujuan menjadi responden dalam kegiatan kabin ini. Setelah responden setuju, diberikan penjelasan lebih rinci terkait kegiatan kabin dan pemberian intervensi gizi selama 7 kali kunjungan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain