Karya Tulis Ilmiah
Pola Peresepan Obat Kortikosteroid Inhalasi pada Pasien Asma Rawat Jalan di RSUD Budhi Asih Periode November 2022 - April 2023
Pendahuluan: Penyakit asma merupakan salah satu penyakit yang ditandai dengan
peradang kronis di saluran pernapasan. Menurut data Kemenkes dan GINA terjadi
peningkatan penderita asma setiap tahunnya sehingga diperlukan pemantauan
untuk terapi pengobatan asma salah satunya melalui peresepan yang diberikan
dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi asma dalam keadaan terkontrol.
Tujuan: Mengetahui Pola Peresepan Obat Kortikosteroid Inhalasi pada Pasien
Asma Rawat Jalan di RSUD Budhi Asih Periode November 2022 – April 2023.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data
secara Retrospektif yaitu menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien
asma di RSUD Budhi Asih periode November 2022 – April 2023 sebanyak 81
rekam medis. Teknik pengambilan sampel berupa non probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Analisis statistik menggunakan program pengolah
spreadsheet Microsoft Office Excel versi 2021 secara univariat.
Hasil: Sebagian besar responden memiliki jenis kelamin perempuan sebanyak 66
pasien (81,52 %) dengan usia 55 – 64 tahun sebanyak 26 pasien (32,10%). Penderita
asma persisten berat sebanyak 40 pasien (49,38%) dengan gejala atau keluhan sesak
napas sebanyak 49 kasus (32,45%). Pola peresepan kortikosteroid inhalasi yang
sering digunakan adalah kombinasi antara Budesonide dengan Formoterol
sebanyak 44 resep (54,32 %). Kerasionalan pengobatan ditemukan bahwa ketepatan
obat sebanyak 173 obat (98,86%) dan ketepatan dosis sebanyak 158 obat (90,29%).
Kesimpulan: Pola peresepan obat kortikoteroid inhalasi sebagian besar
terkombinasi antara dua jenis obat Budesonide dengan Formoterol dengan
tingkatan derajat asma persisten berat. Kombinasi antara ICS dan LABA bertujuan
untuk mengurangi eksaserbasi pada lebih banyak pasien.
Kata Kunci: Asma, Kortikosteroid Inhalasi (ICS) , Kerasionalan Pengobatan.
Tidak tersedia versi lain