Karya Tulis Ilmiah
Identifikasi Sildenafil Sitrat Dalam Jamu Kuat Pria Sediaan Pil Secara KLT-Spektrofotodensitometri
Pembuatan obat tradisional di Indonesia sudah tidak sehat, tidak sedikit produsen obat tradisional yang menambahkan bahan kimia obat (BKO) ke dalam obat tradisional yang dimana hal tersebut sudah dilarang dalam perindustrian obat tradisional di Indonesia. Penambahan BKO bertujuan untuk mempercepat terapi yang dihasilkan agar lebih cepat untuk pengobatan. Salah satu BKO yang ditambahkan contohnya adalah sildenafil sitrat, sildenafil sitrat sebelumnya merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi tekanan darah tinggi. Obat ini kerap digunakan sebagai terapi disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi ini sendiri diartikan sebagai ketidakmampuan seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi dengan baik dalam berhubungan. Obat ini biasa ditemukan dalam jamu kuat yang beredar dipasaran. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan sildenafil sitrat dalam jamu kuat. Metode yang digunakan untuk identifikasi yaitu Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotodensitometri. Identifikasi awal menggunakan Kromatografi Lapis Tipis berguna untuk melihat ada atau tidaknya senyawa sildenafil sitrat dalam jamu kuat dengan membandingkan bercak yang dihasilkan dan perhitungan harga Retardation factor (Rf). Setelah didapatkan hasil, jamu yang terduga positif dalam pengujian secara Kromatografi Lapis Tipis dilakukan uji lanjutan menggunakan Spektrofotodensitometer pada Panjang gelombang 292 nm, dari pengamatan spektrum menunjukkan hasil positif mengandung BKO sildenafil sitrat pada jamu kuat merek ”SK”.
Tidak tersedia versi lain