Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Histamin Dalam Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Beku Secara Spektrofluorometri
Khoirrun Nissa, “Penetapan Kadar Histamin Dalam Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Beku Secara Spektrofluorometri”, di bawah bimbingan Patimah, S.Si., M.Farm., Apt. dan Susy Saadah, M.Si. 2023.
Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) termasuk salah satu ikan ekonomis di perairan Indonesia. Kandungan gizi yang tinggi, dagingnya yang lembut dan gurih dibandingkan dengan jenis ikan yang lain, sehingga menyebabkan ikan ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Ikan cakalang termasuk famili Scombroidae yang merupakan golongan ikan yang banyak mengandung histamin. Histamin adalah senyawa amina biogenik yang terbentuk dari asam amino histidin akibat reaksi dengan enzim dekarboksilase. Keracunan histamin mengakibatkan kepala terasa pusing, perut mual, muntah, denyut jantung menjadi cepat, rasa haus terus-menerus, dan gatal-gatal. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui kadar histamin pada ikan cakalang beku. Dalam pengujian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan metode spektrofluorometri pada panjang gelombang eksitasi 350 nm dan emisi 444 nm. Pengujian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Produksi Inspeksi dan Sertifikasi Hasil Perikanan (PPISHP) Provinsi DKI Jakarta. Pada pengujian diperoleh hasil kadar histamin pada ikan cakalang beku dengan bagian kepala, badan, dan ekor secara berturut-turut sebesar 2,60 mg/kg; 3,30 mg/kg; dan 4,60 mg/kg. Menurut SNI 4110:2020 dengan kadar maksimum histamin dalam ikan beku adalah sebesar 100 mg/kg, maka dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi persyaratan.
Kata Kunci : histamin, ikan cakalang, spektrofluorometri.
Tidak tersedia versi lain