Karya Tulis Ilmiah
Perbandingan Metode Analisis pada Identifikasi Fenilbutazon dalam Jamu Sediaan Kapsul Keras Secara Spektrofotodensitometri – Ekstraksi Cair-Cair dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi – Ekstraksi Padat-Cair
Berdasarkan PERMENKES No. 006/Menkes/Per/V/2012 pasal 33 dan 37 bahwa obat tradisional tidak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). BKO yang sering ditambahkan pada jamu asam urat dan flu tulang adalah fenilbutazon. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan bahwa sampel telah memenuhi persyaratan penandaan, mutu, dan keamanan obat tradisional. Pengujian yang dilakukan meliputi pemeriksaan penandaan, pengujian mutu, serta pengujian keamanan yaitu perbandingan metode identifikasi fenilbutazon dalam jamu “X” secara KLT – Spektrofotodensitometri dan KCKT. Diperoleh hasil pemeriksaan penandaan yaitu tidak terdapat logo dan tulisan jamu pada kemasan sehingga tidak memenuhi persyaratan (TMS) penandaan jamu. Hasil pengujian mutu yang telah dilakukan terhadap sampel “X” menunjukkan bahwa sampel memenuhi persyaratan (MS) keseragaman bobot. Hasil pengujian keamanan secara KLT yaitu bercak uji yang sejajar dengan bercak baku sehingga disimpulkan diduga positif mengandung fenilbutazon. Dilakukan uji konfirmasi secara Spektrofotodensitometri, menunjukkan bahwa spektrum yang terbentuk pada larutan uji identik dengan spektrum pada larutan spiked sample dan baku. Dilanjutkan pengujian secara KCKT, menunjukkan antara larutan uji, spiked sample, dan baku memiliki waktu retensi yang saling berdekatan dan lamda maksimum yang sama. Dapat disimpulkan, sampel “X” yang diuji mengandung fenilbutazon dan sampel tersebut dinyatakan tidak memenuhi persyaratan (TMS) sedangkan metode yang paling efektif adalah KCKT dengan ekstraksi padat-cair.
Kata kunci : Fenilbutazon, Jamu, KLT, Spektrofotodensitometri, KCKT.
Tidak tersedia versi lain