Skripsi
Pengaruh Penempatan Elektroda pada Alat EEG yang Asimetris terhadap Aplitudo Gelombang Asimetris
ABSTRAK
Monica Olivia Christiandy “Pengaruh Penempatan Elektroda Pada Alat EEG Yang Asimetris Terhadap Amplitudo Gelombang Asimetris” dibawah bimbingan H. Ir. Budhiaji MM., 2018, halaman + lampiran
Elektroencefalograp (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroensefalogram
yang ukurannya cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dsb. Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama dari pemeriksaan EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk menunjang diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik dan benar. Rekaman yang tidak baik
justru akan menyesatkan tegaknya diagnosa.
Pada kesempatan ini penulis telah melakukan sebuah penelitian yaitu Pengaruh Penempatan Elektroda Pada Alat EEG Yang Asimetris Terhadap Amplitudo Gelombang Asimetris. Sifat sinyal EEG pada umumnya adalah non-stasioner dan random sehingga menambah kompleksitas dalam pengolahan sinyal EEG. Penelitian ini dilakukan untuk Untuk mengetahui pemasangan
elektroda yang tepat. Tanpa pengukuran tidak dapat digunakan sebagai penentu lokasi sadapan, dan juga Untuk mengetahui hasil Pengaruh perekaman gelombang pada bidang sagital yang asimetris terhadap amplitudo gelombang asimetris mengetahui besarnya penyimpangan keluaran frekuensi bentuk gelombang dan amplitudo dari hasil perekaman Alfa, beta, theta, delta, dan gama. Sedangkan untuk standar yang telah ditentukan adalah standart sistem 10 % - 20 %. Besarnya penyimpangan tersebut tidak diharapkan, oleh karena itu dapat mengganggu diagnose hasil perekaman.
Pengujian keluaran rekaman gambar dari sinyal elektroensefalograp diambil gambar dari relawan dengan ketentuan standart kemudian diambil dengan dua kali pengukuran asimetris dan dibandingkan dengan hasil standar pengukuran yang telah ditetapkan maka dapat diambil kesimpulan bahwa penempatan elektrode yang asimetris tidak dapat dilakukan sebagai acuan
diagnose, oleh karenanya sebaiknya disesuaikan dengan standar yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan terhadap hasil pemeriksaan menggunakan alat Elektroensefalograp
Kata kunci : alat Elektroensefalograp, sistim 10 % - 20 %.
Tidak tersedia versi lain