Skripsi
Hubungan Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Wilayah Perkotaan Jakarta Utara Tahun 2022 – 2023
Prevalensi berat bayi lahir rendah (BBLR), dan ibu hamil kekurangan energi kronik (KEK) di Indonesia adalah sebesar 6,2%, dan 17,3% (Riskesdas, 2018). Pada tahun 2020 di Jakarta Utara sebanyak 259 bayi yang dilahirkan adalah BBLR (Laporan Profil Kesehatan DKI Jakarta, 2020). Pertumbuhan janin sangat dipengaruhi oleh status gizi ibu selama kehamilan, ibu hamil yang mengalami KEK disebabkan karena kurangnya asupan energi yang berlangsung lama atau kronik. Dalam upaya untuk meningkatkan status gizi ibu hamil, pemerintah mengadakan program rutin yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil yang menderita KEK. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan antara PMT untuk ibu hamil KEK dengan berat bayi lahir. Penelitian ini menggunakan desain kohort secara retrospektif dengan data sekunder tahun 2022-2023. Jumlah subjek penelitian ini adalah 96 ibu hamil yang mendapatkan makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dari seluruh 6 Puskesmas Kecamatan yang ada di Wilayah Jakarta Utara pada bulan Juni 2021 – Februari 2022. Analisis data menggunakan uji chi square. Terdapat hubungan signifikan antara berat bayi lahir dengan frekuensi konsumsi makanan tambahan ibu hamil KEK (p=0,000), dan kepatuhan konsumsi makanan tambahan ibu hamil KEK (p=0,000). Disarankan untuk puskesmas bisa meningkatkan frekuensi konsumsi makanan tambahan untuk ibu hamil KEK dengan membuat formulir frekuensi konsumsi makanan tambahan agar bisa lebih terpantau frekuensi konsumsi ibu hamil sehingga menjadi evaluasi ibu selama melakukan kegiatan PMT berlangsung.
Kata kunci : Berat Bayi Lahir, Pemberian Makanan Tambahan, Ibu Hamil, Kekurangan Energi Kronik
Kepustakaan : 30 (2004 – 2022)
Tidak tersedia versi lain