Skripsi
Hubungan Pola Konsumsi Makanan Tinggi Natrium, Aktivitas Fisik, Status Gizi, dan Kebiasaan Merokok terhadap Tekanan Darah pada Mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB Usia 19–24 Tahun
Tekanan darah tinggi merupakan penyakit tidak menular yang mematikan. Biasa disebut sebagai “the silent killer” karena tidak memiliki gejala yang muncul pada seseorang. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 34,1%. Sebagian besar negara yang sudah melakukan penelitian menunjukkan peningkatan prevalensi hipertensi pada usia remaja akhir atau dewasa muda. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pola konsumsi makanan tinggi natrium, aktivitas fisik, status gizi, dan kebiasaan merokok terhadap tekanan darah pada Mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem IPB usia 19–24 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian Cross sectional. Sampel diambil dengan cara simple random sampling berjumlah 53 mahasiswa. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dan chi-square. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan tinggi natrium terhadap tekanan darah sistolik (p=0,033) dan diastolik (p=0,020), ada hubungan yang signifikan antara status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) terhadap tekanan darah sistolik (p=0,000) dan diastolik (p=0,002), tidak ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik terhadap tekanan darah sistolik (p=0,795) dan diastolik (p=0,577), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan merokok terhadap tekanan darah sistolik (p=0,469) dan diastolik (p=0,788). Disarankan responden membatasi frekuensi konsumsi makanan tinggi natrium, menjaga status gizi normal, serta diharapkan institusi membuat program olahraga bersama.
Kata Kunci : Pola Konsumsi Makanan Tinggi Natrium, Aktivitas Fisik, Status Gizi, Kebiasaan Merokok, Tekanan Darah
Daftar Pustaka : 97 Bacaan (2006–2022)
Tidak tersedia versi lain