Skripsi
Perbedaan Status Gizi Balita dengan Berat Badan Kurang Usia 24-59 Bulan setelah Dilakukan Pendampingan Gizi tentang Pola Asuh, Makanan Anak, dan Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Pabuaran Indah Kabupaten Bogor Tahun 2023
Prevalensi berat badan kurang pada balita di Indonesia di tahun 2019 sebesar 16,3 persen kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2021 menjadi 17,0 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status gizi balita “berat badan kurang” usia 24-59 bulan setelah dilakukan pendampingan gizi tentang pola asuh, makanan anak dan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran Indah Kabupaten Bogor tahun 2023. Penelitian ini merupakan pre eksperimen dengan desain one group pre-test post-test dengan jumlah sample sebanyak 13 balita yang dilakukan pada bulan 27 Desember 2022 – 21 April 2023. Pendampingan gizi dilaksanakan selama 1 bulan (4 minggu) sebanyak 8 kali kunjungan kepada ibu balita yang memiliki balita berusia 24-59 bulan dengan status gizi menurut BB/U kurang (-3 SD WAZ kurang dari -2 SD). Uji statistik menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat perbedaan berat badan dan z-score BB/U sebelum dan sesudah pendampingan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan berat badan balita yang signifikan sejak pendampingan gizi minggu ke-2 (p kurang dari 0,05) sedangkan z-score BB/U mulai terlihat perbedaan yang signifikan pada minggu ke3 pendampingan gizi (p kurang dari0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan berat badan dan z-score berdasarkan indeks BB/U setelah diberikan pendampingan gizi. Dengan demikian, pendampingan gizi dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas kepada balita “berat badan kurang” selama minimal 3 minggu sebanyak 6 kali kunjungan untuk mencapai perubahan z-score BB/U yang signifikan.
Kata Kunci : Status Gizi, Balita, Berat Badan Kurang, Pendampingan Gizi, Pola Asuh
Daftar Pustaka: 39 bacaan (2000-2023)
Tidak tersedia versi lain