Laporan Penelitian
Laporan : Pengaruh Pendampngan Gizi dan Insentif Pemberian Makanan Terhadap Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Status gizi sebelum hamil dan pertambahan BB selama hamil mempengaruhi proses
persalinan dan status kesehatan bayi yang dilahirkan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
kesenjangan, Prihananto ( 2007 ) menyimpulkan pangan fortifikasi tidak berhubungan
bermakna dengan pertambahan BB ibu hamil, Damayanti (2016) menunjukkan pemberian
makanan tambahan lokal yang diantar ke rumah setiap hari serta konsultasi gizi meningkatkan
BB ibu hamil yang bermakna ( p < 0.05 ). Di Bangladesh pendidikan gizi yang mempromosikan
makanan lokal padat gizi pada 300 ibu hamil trimester ketiga selama 3 bulan dapat
meningkatkan BB selama hamil dan BB lahir bayi dibandingkan kelompok kontrol ( Jahan, 2014 ).
Di Amerika Serikat ada program gizi tambahan khusus untuk wanita, bayi dan anak-anak (The
Special Supplemental Nutrition Program for Woman, Infants and Children or WIC) yang
memberi kepada partsipan makanan sehat dalam bentuk voucher serta konsultasi gizi (Bitler,
2005 ). Lebih lanjut Joyce ( 2008 ) menyatakan bahwa WIC program berdampak sedang terhadap
pertumbuhan janin dan asosiasi yang terbatas dengan pertambahan BB ibu hamil. Di Indonesia
Hendratmo ( 2010 ) menunjukkan Program KeluargaHarapan ( PKH ) berdampak positif terhadap
jumlah ibu yang memeriksakan kehamilan dan pengeluaran konsumsi pangan keluarga.
Berdasarkan latar belakang tersebut, apakah pendampingan gizi dan insentif pemberian
makanan dapat meningkatkan BB ibu hamil ?
Rancangan penelitian ini adalah quasi experiment, kelompok intervensi mendapat
pendampingan gizi dan pemberian paket bahan makanan (antara lain beras, telur ayam,
kacang hijau dan lain lain) senilai 500 Kalori dan 15 g protein sehari yang dikelola olehewarung PKH kecamatan Jagakarsa. Sedangkan kelompok kontrol mendapat intervensi yang
biasa diberikan di puskesmas yaitu PMT biscuit senilai 500 Kalori dan 15 g protein sehari.
Sampel ibu hamil akan diikuti selama 2 bulan untuk dapat diukur pertambahan BBnya,
Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil dari dua kelompok berusia rata-rata 30 tahun
dengan usia kehamilan rata-rata 19 minggu dan 34,3 % Kurang Energi Kronis (KEK) pada
kelompok intervensi dan 26 minggu dan 22,9 % KEK pada kelompok kontrol. Pemberian
intervensi selama 2 bulan menunjukkan kenaikan BB yang bermakna ( p < 0.001 dan p = 0,001 )
pada kedua kelompok. Namun uji t-tes menunjukkan kenaikan BB yang tidak bermakna
diantara kedua kelompok yang mungkin dipengaruhi perbedaan karakteristik antara kedua
kelompok
Tidak tersedia versi lain