Skripsi
Hubungan Karakteristik Remaja, Kebiasaan Sarapan dan Frekuensi Jajan dengan Status Gizi Remaja Kelas X MIPA di SMA Negeri 12 Kota Depok
Status gizi lebih pada remaja merupakan salah satu faktor resiko non communicable disease (penyakit tidak menular). Kebiasaan sarapan yang kurang baik dan kebiasaan jajan yang sering dapat menyebabkan peningkatan status gizi lebih bahkan obesitas terutama pada usia remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara krakteristik remaja, kebiasaan sarapan dan frekuensi jajan dengan status gizi remaja kelas X MIPA di SMAN 12 Kota Depok. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, dengan jumlah sampel 61 orang yang diambil secara random sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi subjek penelitian yaitu siswa dan siswi kelas X MIPA SMA Negeri 12 Kota Depok. Hasil penelitian berdasarkan analisis data dengan distribusi frekuensi dan uji ChiSquare. Dari 61 responden, sebagian responden berusia 16-17 tahun (59%), berjenis kelamin perempuan (55,7%), memiliki uang saku yang tinggi (59%), memiliki orang tua dengan pendapatan tinggi (70,5%), sebagian besar siswa tidak pernah sarapan (45,9%), memilki persentase energi sarapan yang cukup dan lebih (70,5%) dan memiliki frekuensi jajan yang sering (78,7%). Ada hubungan yang signifikan antara uang saku dengan status gizi remaja dan frekuensi jajan dengan status gizi remaja dengan nilai (p=0,046) dan (p=0,030). Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, pendapatan orang tua, kebiasaan jajan dan persentase energi sarapan dengan nilai (p=0,226),(p=0,810),(p=0,408),(p=0,071) dan (p=0,185). Disarankan bagi pihak sekolah untuk membuat program sarapan bersama sebelum memulai jam belajar dan memberikan pengetahuan kepada siswa tentang dampak kebiasaan jajan. Kata Kunci : status gizi remaja, kebiasaan sarapan, persentase energi sarapan, frekuensi jajan
Tidak tersedia versi lain