Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Seng (Zn) Dalam Tepung terigu Secara Inductively Coupled Plasma -Optical Emission Spectrometry (ICP-OES)
Saat ini tepung terigu digunakan sebagai bahan baku untuk membuat aneka makanan. Tepung terigu yang digunakan sebagai bahan makanan dibuat dari biji gandum Triticum aestivum L. (club wheat) dengan penambahan zat besi, seng, vitamin B1, Vitamin B2, dan asam folat sebagai fortifikan. Salah satu tujuan fortifikasi ialah mengembalikan kadar vitamin, mineral dan protein yang hilang selama diproses. Namun, penambahan seng tersebut memiliki kadar tertentu karena jika dikonsumsi melebihi AKG, maka akan menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Oleh karena itu, perlu adanya pengujian seng dalam tepung terigu. Metode yang dilakukan pada pengujian ini adalah destruksi kering. Kemudian larutan sampel dideteksi pada instrumen Inductively Coupled Plasma–Optical Emission Spectrometry (ICP-OES) pada panjang gelombang 213,87 nm. Berdasarkan pengujian yang dilakukan dari tanggal 24 sampai dengan 27 Maret 2018 di Laboratorium Balai Pengujian dan Identifikasi Barang Jakarta didapat kadar seng dalam tepung terigu rata-rata sebesar 39,68 mg/kg. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 3751:2009 tentang tepung terigu sebagai bahan makanan yang menyatakan bahwa persyaratan batas kadar minimal seng adalah 30 mg/kg sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar seng dalam tepung terigu tersebut Memenuhi Syarat.
Tidak tersedia versi lain