Karya Tulis Ilmiah
Analisis Cemaran Logam Merkuri (Hg) Dalam Cumi-Cumi Beku Secara Spektrofotometri Seraqpan Atom
Hewan laut semakin terancam kehidupannya karena pencemaran logam berat yang berasal dari kegiatan industri. Cumi-cumi merupakan hewan laut yang bernafas dengan insang, memiliki tentakel yang dilengkapi alat penghisap yang berfungsi sebagai kemudi ketika berenang. Cumi-cumi beku merupakan produk olahan hasil perikanan dengan bahan baku cumi-cumi utuh segar yang mengalami perlakuan pembekuan pada suhu -18 °C. Cumi-Cumi yang diminati masyarakat dapat berkurang mutunya karena cemaran logam berat seperti merkuri (Hg). Merkuri sangat berbahaya bagi tubuh yang dapat masuk menembus barier darah dan plasenta yang jika berlebihan didalam tubuh dapat menyebabkan gangguan saraf, gangguan jiwa, dan lain-lain. Oleh Karena itu, perlu adanya pengujian merkuri dalam cumi-cumi beku. Metode yang dipakai pada pengujian ini metode destruksi basah. Destruksi basah menggunakan larutan HNO3 65%, H2SO4 95-97%, dan H2O2 30%.. Konsentrasi merkuri diperoleh dari nilai absorban pengukuran dengan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang 253,7 nm. Pengujian dilakukan pada tanggal 15 hingga 19 Maret 2018. Diperoleh kadar merkuri dalam cumi-cumi beku sebesar 0,0491 mg/kg. Menurut SNI 2731.1:2010 tentang cumi-cumi beku dinyatakan persyaratan kadar minimal merkuri adalah 1,0 mg/kg sehingga dapat disimpulkan bahwa cumi-cumi beku tersebut aman untuk dikonsumsi.
Tidak tersedia versi lain