Publikasi Dosen
Meningkatkan Kadar Kalsium dan Organoleptik Mie Basah dengan penambahan Beberapa Konsentrasi Tepung tulang Ikan Kakap (Lates calcarifer)
Tulang ikan kakap merupakan limbah yang masih dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sop ikan. Tulang ikan merupakan bahan yang banyak mengandung mineral. Penelitian ini mencoba membuat tulang ikan menjadi tepung dan selanjutnya menganalisis kandungan gizinya serta menambahkan dalam pengolahan pembuatan mie basah sehingga dapat diketahui organoleptiknya. Penentuan kandungan zat gizi makro (analisis proksimat) dan kandungan kalsium dengan metode gravimetri di laboratorium Kimia Puspitek Serpong. Daya terima mie basah dengan uji organoleptik oleh 30 orang panelis semi terlatih di laboratorium Uji Citarasa Jurusan Gizi Poltekkes Jakarta Il. Analisis data zat gizi secara deskriptif sedangkan data uji organoleptik dengan uj Friedman. Hasil penelitian kandungan zat gizi makro pada tepung ikan terdiri dari Protein 21.5%; Lemak 10.28%; karbohidrat 4.31%, Abu (mineral) 59.67%; Air 4.21%. Kandungan Kalsium 33.82% dan mineral lain 25.85%. Penambahan kalsium sebesar 10% merupakan produk yang paling disukai panelis dengan ciri-ciri: warna kuning muda, aroma agak amis, tidak terasa ikan, tekstur kenyal. Kandungan kalsium dalam satu porsi (140 g) mie basah sebesar 2082.9 mg. Disarankan membuat produk dengan jumlah kalsium sesuai Angka Kecukupan Gizi sehingga aroma agak amis tidak nyata dan kelebihan kalsium tidak terjadi.
Kata Kunci: mie, ikan, kalsium, organoleptik
Tidak tersedia versi lain