Laporan Penelitian
Pengaruh Penambahan Serat Rami Dan Pelepah Batang Pisang Sebagai Reinforcement Basis Gigi Tiruan Terhadap Uji Tensile Strength, Daya Serap Air, Perubahan Dimensi Dan Semi Resin Akrikik Polimerisasi Panas
Penggunaan gigi tiruan akrilik dalam waktu lama seringkali menimbulkan masalah yaitu mudah rusak atau patah. Salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan adalah adanya sifat fisis, mekanis ataupun kemis dari resin akrilik yang kurang terutama terhadap kekuatan benturan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mencegah patahnya plat akrilik, yaitu dengan penambahan serat yang berfungsi sebagai reinforcement. Serat yang dikenal di Kedokteran Gigi ada 2 macam, yaitu serat sintetis
dan alami. Serat sintetis relative lebih mahal, sehingga perlu alternative penggunaan serat alami , misal serat dari rami dan pelepah batang pisang. Penelitian ini merupakan penelitian multi years yang direncanakan dilakukan dalam waktu 3 tahun. Tujuan untuk mengetahui karakteristik basis akrilik polimerisasi panas yang diberi penguat bahan serat (rami dan pelepah batang pisang) dan untuk melihat pengaruh dan perbandingannya antara kelompok Kontrol dan kelompok penambahan serat rami dan pelepah batang pisang. Untuk tahun kedua ini focus penelitiannya adalah pengujian basis akrilik polimerisasi panas kelompok kontrol dan perlakuan dengan menggunakan uji tensile strength, penyerapan air, perubahan dimensi dan gambaran mikroskopis (SEM). Metode Penelitian berupa Eksperimental Laboratoris, jumlah total 90 sampel yang terdiri dari masing-masing 30 sampel untuk uji tensile strength, penyerapan air dan perubahan dimensi. Sampel dari material resin akrilik RAPP, untuk uji tensile strength berbentuk dumbell dengan ukuran 75x10x3 mm sesuai dengan ISO 527-1 (2019), untuk uji penyerapan air berupa akrilik disk dengan ukuran diameter (50± 1) mm dan tebal (0.5±0.1) mm sesuai ISO 20795-1: 2013 dan sampel untuk uji perubahan dimensi berupa plat akrilik dengan ukuran 64 x10 x 3,3 ± 0,1 mm sesuai ISO 20795-1: 2013. Serat yang digunakan adalah
serat rami dan pelepah batang pisang dan dilakukan proses alkalisasi sebelum digunakan.
Konsentrasi serat yang ditambahkan 1,6% dari berat sampel. Sampel terdiri 3 kelompok, yaitu kontrol, penambahan serat rami dan pelepah pisang. Sedangkan untuk pemerikasaan mikroskopis dengan SEM, sampel yang digunakan adalah sampel tensile strength dengan nilai tertinggi. Semua sampel kemudian dilakukan uji, tensile strength dengan alat UTM, penyerapan air dengan menggunakan rumus standart ISO 20795-1: 2013 dan perubahan dimensi dengan menggunakan metode vector, serta uji mikroskopis dengan menggunakan SEM, data dianalisa dengan SPSS kemaknaan p < 0,05. Hasil: Nilai rerata tensile strength serat rami mempunyai nilai paling besar, diikuti kontrol dan nilai terkecil pada serat batang pisang. Analisis One way ANOVA-Uji LSD pada uji tensile strength terdapat perbedaan bermakna (p
Tidak tersedia versi lain