Laporan Penelitian
Intervensi Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Memberdayakan Pedagang Kaki Lima Untuk Mewujudkan Keamanan Pangan Yang Hygienis Di Kelwahan Gunung Kebayoran Baru Jaka£a Selatan Tahun 2022
RINGKASAN
Penyediaan makanan tidak hanya disediakan di lingkungan rumah tangga, namun karena kesibukan keluarga dalam menyediakan makanan pada umumnya memilih untuk membeli makanan jadi yang beraneka macam jenisnya yang dijajakan oleh pedagang makanan. Pedagang makanan akan menjadi sumber pencemar jika hygiene dan sanitasinya tidak diperhatikan. Berdasarkan Kepmenkes Rl Nomor 942/Menkes/SFVIU2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan bahwa penjamah makanan dan sarana penjaja makanan harus memenuhi syarat hygiene dan sanitasi dan perlu pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten/Kota.Tidak hams menunggu adanya kejadian luar biasa (KLB ) karena makanan.Oleh sebab itu sebagai langkah preventif kami akan melakukan pengabéan masyarakat. Keberadaan pedagang kaki lima pada umumnya berdampak negatif terhadap keindahan kota, tetapi berdampak positif bagi perekonomian daerah. Berdasarkan pengamatan terhadap pedagang kaki lima yang berada di pasar di wilayah Kelurahan Gunung dari 16 pedagang yang ada didapa4an cara mencuci £at makanan 100 % tidak memenuhi syarat karena rata mta hanya mengginakan saN buah ember pencuci. Tempat sampah 98
% tidak memenuhi syarat, perilaku penjamah makanan 100 % tidak hygienis. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah ntuk meningkatkan pengetahuan dan keaampilan pedagang kaki lima tentang hygiene dan sanitasi secara mandiri. Solusi yang dijalankan pengumpulan data terkait hygiene dan sanitasi makanan, penyuluhan dan pelatihan serta bermiea dengan masyamkat pedagang kaki lima dan peNgas puskesmas.Target capaian adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian yang diukur dengan menggunakan kuesioner melalui kegiatan pre tes dan post tes. Luaran dibuatkan Leaflet dan publikasi di bulletin Sanitas. Ruang lingkup kegiatan menganalisa m>alah kesehatan, kajian masalah kesehatan di wilayah sasaran, penyuluhan dan pelatihan hygiene dan sanitasi. Kegiatan ini akan dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran dengan mengacu pada program kota sehat melalui pendekatan desa sehat dengn memberdayakan masyarakat pedagang kaki lima
iv
penjual makanan untuk menghindari keracunan makanan dan adanya penyakit infeksi akibat makanan.Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan pendekatan keprofesiazi bidang sanitasi lingkungan yang dikoordinir oleh tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta Il dengan latar belakang keahlian yang sama dengan melibatkan tendik dan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Kegiatan ini érencanakan akan berlangsung selama 8 (tujuh) bulan.
Tidak tersedia versi lain