Skripsi
Uji Kinerja Pesawat Magnetic Resonance Imaging Di Instalasi Radiologi RS TK II Dustira Cimahi
DEBY SURYAMAN
UJI KINERJA PESAWAT MAGNETIC RESONANCE IMAGING DI INSTALASI RADIOLOGI RS TK II DUSTIRA CIMAHI
xii, V Bab + 48 Halaman + 30 Gambar + 9 Tabel + 4 Lampiran
Magnetic Resonance Imaging (MRI) merupakan suatu modalitas yang memiliki kemampuan menghasilkan citra multiplanar dengan memanfaatkan kuat medan magnet dan radiofrekuensi. MRI memiliki kelebihan antara lain jaringan dapat dikarakterisasi dalam beberapa cara, setiap bidang obyek tubuh pasien dapat dicitrakan, tulang tidak tervisualisasi dengan baik sehingga bisa lebih fokus pada citra soft tissue, dapat digunakan untuk pencitraan medis bagian tubuh manapun, dan tidak menggunakan radiasi pengion. Untuk itu perlu dilakukan Quality control (QC) secara berkala. Quality Control pada pesawat MRI bertujuan untuk menetapkan standard kinerja guna meningkatkan terciptanya konsistensi kualitas diagnostik yang tinggi pada citra yang dihasilkan. Rumah Sakit Tk. II Dustira Kota Cimahi pada tahun 2021 melengkapi fasilitas pelayanan di Instalasi Radiologi dengan menyediakan MRI. Pesawat MRI tersebut telah digunakan untuk memberikan pelayanan dengan jumlah rata-rata per bulan adalah 35 pasien sehingga perlu dilakukan Quality Control terhadap MRI.
Pada penelitian ini penulis melakukan pengujian terhadap 6 parameter yaitu Signal to Noise Rasio (SNR), Geometric accuracy, High contrast resolution, Low contrast resolution, Slice thicknes accuracy dan Slice position accuracy. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pantom, prosedur dan standar yang telah ditetapkan oleh American Collage of Radiology (ACR). Hasil pengujian dibandingkan dengan standar ACR dan standar pabrikan, untuk mengetahui apakah kinerja pesawat MRI masih memenuhi standar
Hasil pengujian menunjukan kinerja pesawat MRI di Rumah Sakit Tk. II Dustira Kota Cimahi tidak memenuhi standar pada ke tiga parameter yaitu Geometric accuracy, High Contrast resolution dan Low Contrast resolution. Sedangkan pada ke dua parameter yang lain, slice thicknes accuracy dan slice position accuracy MRI tersebut masih memenuhi standar. Untuk nilai SNR menjadi baseline karena tidak ada nilai awal dari aplikan. Menurut penulis, sebaiknya segera dilakukan maintenance dan repair menyeluruh terhadap pasawat MRI di Rumah Sakit Tk. II Dustira Kota Cimahi agar pasien mendapatkan hasil diagnosa yang optimal.
Kata kunci : MRI, QC, ACR
Tidak tersedia versi lain