Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Pola Peresepan Dan Biaya Obat Hipertensi Pada Pasien BPJS Program Rujuk Balik Apotek Kimia Farma 46 Rawa Badak Jakarta Utara
Pendahuluan: Hipertensi merupakan suatu kondisi medis yang ditandai dengan meningkatnya kontraksi pembuluh darah arteri sehingga terjadi resistensi aliran darah yang meningkatkan tekanan darah terhadap dinding pembuluh darah. Penyakit ini terjadi tanpa gejala yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit stroke, aneurisme, gagal jantung, sampai kerusakan ginjal.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola peresepan dan biaya obat hipertensi pada pasien BPJS program rujuk balik Apotek Kimia Farma 46 Rawa Badak Jakarta Utara.
Metode: Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif yaitu dengan mengambil data resep obat hipertensi pada pasien BPJS PRB periode Januari-Desember 2021.
Hasil dan Kesimpulan: Dari hasil pengolahan data, diperoleh hasil Pasien hipertensi BPJS rujuk balik di Apotek Kimia Farma 46 Rawa Badak paling banyak diderita oleh pasien perempuan dengan jumlah pasien 42 orang (53,16%); kelompok usia terbanyak adalah 56-65 tahun 33 orang (41,77%). Golongan Monoterapi obat hipertensi yang paling banyak diresepkan adalah Calcium Chanel Blocker dengan obat Amlodipine 10 mg (6,25%). Golongan Kombinasi Obat hipetensi yang paling banyak digunakan adalah ARB+CCB+BB (10,83%). Pada pembiayaan obat hipertensi secara keseluruihan dengan asuransi BPJS sebanyak Rp. 7.298.041. Kombinasi obat hipertensi dengan obat lain paling banyak digunakan adalah Diabetes Millitus (47,18%) dengan obat yang banyak diberikan Metformin 500 mg (13,65%) dengan biaya yang dibayarkan oleh BPJS sebesar Rp. 6.572.170
Kata Kunci: Hipertensi, Pola Peresepan Obat, pasien BPJS, Biaya Obat
Tidak tersedia versi lain