Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Sistem Distribusi Unit Dose Dispensing Terhadap Retur Obat Injeksi Pada Pasien Rawat Inap di RS St. Carolus Jakarta Periode Januari - Maret 2022
Pendahuluan : Sistem distribusi obat UDD sangat dianjurkan untuk pasien rawat inap, mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan pemberian obat dapat diminimalkan sampai kurang dari 5% dibandingkan dengan sistem floor stock atau resep individu yang mencapai 18%.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data secara retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nota retur obat dari aplikasi inventori pada periode Juni-Agustus 2021 (sebelum UDD diterapkan) dan periode Januari-Maret 2022 (setelah UDD diterapkan). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nota retur obat injeksi dari populasi. Data hasil penelitian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
Hasil: Retur obat injeksi mengalami penurunan pada saat sistem UDD diterapkan, dari yang sebelumnya 13.161 unit (total harga retur Rp. 1.469.750.417) menjadi 8.730 unit (total harga retur Rp. 787.359.925). Obat injeksi yang paling sering diretur pada periode sesudah UDD diterapkan adalah Ketorolac 30 mg Inj (736 unit), Omeprazole 40 mg Inj (694 unit), dan Ceftriaxone 1 g Inj (480 unit). Obat injeksi yang paling banyak diretur adalah pada kelas terapi Obat Untuk Saluran Cerna dan kelas terapi Antiinfeksi.
Kesimpulan : Retur obat injeksi mengalami penurunan pada saat sistem UDD diterapkan.
Kata Kunci : obat injeksi, retur obat, sistem UDD
Tidak tersedia versi lain