Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Penggunaan Antibiotik Profilaksis Pada Pasien Sectio Caesarea di RS Husada Periode Mei–Juli 2022
Pendahuluan: Persalinan patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan Sectio Caesarea (SC). SC didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (laparatomi) dan dinding uterus (histerektomi). Angka kejadian kelahiran dengan bedah sesar meningkat setiap tahunnya, sehingga kebanyakan pasien bedah sesar diberikan antibiotik profilaksis untuk mencegah kejadian infeksi luka operasi.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien SC di Rumah Sakit Husada periode Mei-Juli 2022.
Metode: Pengambilan data dilakukan secara retrospektif menggunakan rekam medik pasien. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus total sampling, maka sampel pada penelitian ini sebanyak 57 pasien Sectio Caesaria RS Husada. Adapun kriteria inklusi pasien yang digunakan adalah pasien yang melahirkan secara bedah sesar dan pasien yang memiliki data rekam medik yang lengkap.
Hasil dan kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pasien bedah sesar berdasarkan usia ≤ 20 tahun sebanyak 1 orang ( 1,75 % ), pada usia 21 – 34 tahun sebanyak 35 orang ( 61,40 % ), dan pada usia ≥ 35 tahun sebanyak 21 orang ( 36,84 % ). Berdasarkan paritas 1 – 2 orang yaitu 45 orang ( 78,94 % ) dan paritas ≥ 3 orang yaitu 12 orang ( 21,05 % ). Berdasarkan rute pemberian antibiotik profilaksis secara intravena yaitu 56 orang ( 98,24 % ) dan secara oral 1 orang ( 1,75 % ). Berdasarkan jenis peresepan yang menggunakan Ceftriaxone sebanyak 53 orang ( 92,98 % ), yang menggunakan Ceftizoxime sebanyak 3 orang ( 5,26 % ) dan yang menggunakan Cefixime sebanyak 1 orang ( 1,75% ).
Kata Kunci: Antibiotik, Profilaksis, Sectio Caesarea
Tidak tersedia versi lain