Skripsi
Perancangan Station Infant Warmer Dilengkapi Blue Light Therapy
Infant Warmer berfungsi sebagai tempat untuk melakukan prosedur yang perlu dilakukan terhadap bayi baru lahir dan juga digunakan untuk menstabilkan suhu bayi yang mengalami hipotermia. Selain hipotermia, masalah lain yang sering dialami bayi baru lahir adalah munculnya warna kuning pada kulit bayi, yang disebabkan oleh adanya penumpukan bilirubin berlebih di bawah kulit. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Dasar (SDKI) tahun 2017, menunjukkan angka kematian neonatus sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi yaitu sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian neonatal dapat diturunkan secara bermakna melalui persalinan sesuai standar yang disertai dengan perawatan neonatus yang cukup dan upaya menurunkan kematian bayi akibat berat lahir rendah, hipotermia, hiperbilirubinemia dan asfiksia. Hal ini membuat penulis merancang Station Infant Warmer yang dapat beralih-fungsi menjadi Blue Light Therapy. Infant Warmer pada modul ini menggunakan mikrokontroller ATMega2560 dengan sensor suhu DS18B20 dan terdapat APGAR Timer. Pada Blue Light Therapy terdapat penambahan hour meter untuk mengetahui life time dari blue light yang digunakan. Hasil pengujian dan analisis fungsi alat menunjukan penyimpangan terbesar pada pembacaan suhu senilai 1.43%, penyimpangan pada APGAR Timer sebesar 0.13% sedangkan pada hour meter menunjukan penyimpangan sebesar 0.01%.
Kata Kunci: Infant Warmer, Blue Light Therapy, Hipotermia, Hiperbilirubinemia, ATMega2560, Sensor DS18B20, Hour Meter
Tidak tersedia versi lain