Skripsi
Hubungan Faktor Fisik Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Terhadap Indeks Populasi Lalat di Resto Apung Pelabuhan Muara Angke Tahun 2022
Abtrack
Rumah makan merupakan tempat yang sangat potensial sebagai tempat perkembangbiakan lalat. Sehingga rumah makan memerlukan pengawasan terhadap angka kepadatan lalat. Lalat berperan sebagai vektor pembawa penyakit, penyakit yang disebabkan oleh lalat seperti diare, kolera, disentri, dll. Tempat perindukan lalat salah satunya adalah sampah atau sisa makanan dari hasil olahan. Lalat menyukai bau-bau khas dari sampah yang membusuk. Oleh karena itu sampah memiliki peranan besar dalam penyebaran penyakit, khususnya yang dapat ditularkan melalui makanan. Maka dari itu diperlukannya pengelolaan terhadap sampah agar tidak menumpuk guna memutus siklus hidup dan perkembangbiakan lalat. Selain itu, pada perilaku lalat penyebarannya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya, suhu, dan kelembaban. Lalat juga merupakan serangga yang bersifat
fototropik yaitu menyukai cahaya. Efek sinar pada lalat tergantung sepenuhnya pada suhu dan kelembaban. Penelitian ini menggunakan penelitian survey cross-sectional study dengan
pendekatan analitik kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 rumah makan di Pelabuhan Muara Angke, dalam penelitian ini tidak dilakukan pengambilan sampel karena menggunakan total dari seluruh populasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor fisik lingkungan yaitu intensitas cahaya, suhu, kelembaban udara, dan tahap pewadahan sampah terhadap indeks populasi lalat pada rumah makan di Pelabuhan Muara Angke. Hasil dari penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna pada intensitas
cahaya terhadap indeks populasi lalat (P value=1.000), suhu terhadap indeks populasi lalat (P value=0.565), kelembaban terhadap indeks populasi lalat (P value=0.534) dan ada hubungan bermakna pada tahap pewadahan sampah terhadap indeks populasi lalat (P value=0.002)
Tidak tersedia versi lain