Karya Tulis Ilmiah
Profil Interaksi Obat pada Pasien Geriatri Rawat Inap yang Menderita Penyakit Gagal Jantung di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Tahun 2017
Pendahuluan: Gagal jantung adalah sindroma klinik yang kompleks akibat
kelainan struktural dan fungsional jantung yang mengganggu kemampuan
ventrikel untuk diisi dengan darah atau untuk mengeluarkan darah. Risiko gagal
jantung meningkat pada usia 60 tahun ke atas dan semakin tinggi risiko adanya
interaksi obat. Prevalensi gagal jantung berdasarkan pernah didiagnosis dokter di
Indonesia sebesar 0,13 persen. Pasien geriatri yang menderita gagal jantung
umumnya diresepkan lebih dari 5 macam obat. Hal ini menyebabkan potensi
interaksi obat pada pasien geriatri lebih tinggi.
Metode: Penelitian menggunakan deskriptif retrospektif yaitu dengan mengambil
data rekam medik. Data diambil secara total sampling dengan
mempertimbangkan eksklusi dan inklusi sehingga didapatkan jumlah total yaitu
70 pasien. Data obat tiap pasien discreening menggunakan software Micromedex.
Hasil dan Kesimpulan: Dari keseluruhan jumlah pasien yaitu 70 orang terdapat
68 pasien (97,14%) yang mengalami paling sedikit 1 interaksi obat. Tingginya
jumlah interaksi obat memiliki kaitan dengan banyaknya jumlah obat yang
diresepkan pada tiap pasien. Level interaksi obat yang paling sering terjadi yaitu
Moderate sebanyak 215 (58,90%). Mekanisme kerja interaksi obat yang paling
sering terjadi adalah secara farmakodinamik berjumlah 232 (63,56%). Golongan
obat non-gagal jantung yang paling banyak berinteraksi dengan obat gagal
jantung adalah NSAIDs yaitu dengan golongan diuretik, antagonis aldosteron,
β-blocker, dan glikosida jantung masing- masing dengan jumlah 31 (7,08%), 22
(5,02%), 31 (7,08%), dan 8 (1,83%).
Tidak tersedia versi lain