Skripsi
Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Bambu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur Tahun 2022
Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit yang ditularkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Mengacu pada Global Tuberculosis Report WHO tahun 2019, Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan pengidap TB terbanyak setelah India dan Cina.(1) Di Indonesia,mengacu pada riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa prevalensi TB paru berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes) di provinsi DKI Jakarta terbesar keempat setelah Banten, Papua, dan Jawa Barat.(2) Berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Kota
Administrasi Jakarta Timur, prevalensi TB paru tertinggi ditemukan di Kecamatan Jatinegara disusul Kecamatan Duren Sawit di urutan kedua kasus TB paru tertinggi.Adapun dua kelurahan dengan jumlah penderita TB tertinggi yang berobat di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dan terdiagnosis semester 2 akhir tahun 2021 (Juli s.d. Desember 2021) adalah Kelurahan Duren Sawit dengan jumlah 25 penderita, dan Kelurahan Pondok Bambu dengan jumlah 13 penderita. Angka capaian target temuan kasus TB di Kecamatan Duren Sawit pada tahun 2021 sebesar
78% yakni terdiri atas 404 kasus di antara 516 suspek yang ditargetkan Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Timur. Kelembapan udara, kepadatan hunian, pencahayaan, luas bukaan ventilasi, lantai rumah dan langit-langit rumah sebagai parameter kondisi fisik rumah menjadi penentu kesehatan penghuni rumah khususnya terkait dengan transmisi penyakit TB paru. Maka itu tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kondisi fisik rumah dengan kejadian TB paru di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Bambu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Duren Sawit Kota Jakarta Timur Tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan desain penelitian casecontrol dengan perbandingan antara sampel kontrol dan sampel kasus sebesar 1:1. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil adanya hubungan antara kepadatan hunian (p-value = 0,025), pencahayaan alami (p-value = 0,013), kelembapan udara (p-value = 0,000), dan luas bukaan ventilasi (p-value = 0,006) dengan kejadian TB paru. Dan juga hasil bahwa tidak adanya hubungan antara lantai rumah (p-value = 0,600) dan langit-langit rumah (p-value = 0,600) dengan kejadian TB paru.
Kata Kunci: TB paru, kelembapan, ventilasi, kepadatan hunian, rumah, pencahayaan.
Kepustakaan : 22 buah (1999 – 2021)
Klasifikasi : Epidemiologi : 1
Tuberkulosis : 4
Penyehatan Udara : 2
Peraturan dan Pedoman : 3
Jurnal dan Riset : 13
Metodologi Penelitian : 1
Tidak tersedia versi lain