Karya Tulis Ilmiah
Studi Literatur Perkembangan Pengobatan Terapi pada β-Thalassemia
Pendahuluan: Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko talasemia tertinggi di dunia. Menurut data yang dikumpulkan oleh World Health Organization (WHO), untuk setiap 100 orang Indonesia, terdapat 6 hingga 10 orang yang membawa gen penyebab talasemia di dalam tubuhnya. Saat ini banyak penelitian pengobatan maupun terapi terkait yang dapat memperbaiki genetik pada pasien talasemia. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi literatur mengenai perkembangan pengobatan terapi pada β-Thalassemia saat ini.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis terapi dan perkembangan pengobatan yang sedang berjalan saat ini pada beta talasemia.
Metode: Metode penelitian ini adalah metode dokumentasi dengan mengumpulkan literatur pada situs Google Scholar, Portal Garuda, PubMed, dan ProQuest menggunakan kata kunci: terapi beta talasemia, pada rentang waktu 2012-2022. Selanjutnya, jurnal disortir sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan peneliti untuk dianalisis.
Hasil dan kesimpulan: Berdasarkan hasil studi literatur, saat ini jenis terapi yang digunakan pada talasemia yaitu: obat kelas besi yaitu deferiprone, deferasirox dan deferoxamin. Untuk perkembangan pengobatan talasemia yang sedang berjalan saat ini ada 2 macam yaitu Hematopoietic Stem Cell Transplantation (HSCT) dan Terapi Gen yang sedang berjalan. Obat-obatan dapat digunakan untuk meningkatkan Hb namun, untuk efek kuratif jangka panjang, ada kebutuhan untuk analisis genetik pasien yang diperpanjang. Penyembuhan seumur hidup untuk talasemia dimungkinkan dengan transplantasi, terapi gen dapat dikembangkan karena dalam perkembangannya kedua terapi tersebut dapat menghasilkan kelangsungan hidup dan juga kelangsungan hidup bebas talasemia.
Kata Kunci: beta talasemia, terapi pengobatan talasemia
Tidak tersedia versi lain