Karya Tulis Ilmiah
Profil Peresepan Antiparkinson di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Tahun 2021
Pendahuluan: Penyakit Parkinson merupakan penyakit degeneratif sistem saraf pusat yang paling sering ditemukan setelah Alzheimer. Gejala penyakit parkinson yaitu bradykinesia, kekakuan, tremor, dan gejala mental. Prevalensi penyakit parkinson di dunia berada dalam rentang 1-2 per 1000 orang dan diperkirakan 15 per 100.000 kasus dalam setahun, jumlah ini akan terus meningkat hingga dua kali lipat seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang menua. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan antiparkinson di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan metode Total sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu pasien yang berobat secara rutin selama 3 bulan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer berupa lembar resep dan data sekunder berupa rekam medik
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh pasien parkinson terbanyak pada usia lebih dari 60 tahun (61.11%), penyakit parkinson lebih banyak diderita oleh laki-laki sebanyak 68 pasien (75.56%). Jenis komorbid yang paling banyak dimiliki pasien parkinson adalah hipertensi. Sebagian besar pasien parkinson menerima polifarmasi (73.30%). Obat antiparkinson yang paling banyak diresepkan adalah levodopa/benserazid (kombinasi dosis tetap) (29.15%). Kombinasi antiparkinson yang paling sering diresepkan adalah triheksilfenidil 2 mg + levodopa/benserazid + levodopa/carbidopa/entacapon + pramipexole ER 0,75 mg sebanyak 29 lembar resep (21.32%). Obat kelas terapi lain yang paling banyak diresepkan adalah vitamin dan mineral sebanyak 270 R/ (33.46%). Dalam 3 bulan, pasien parkinson yang memiliki perubahan regimen terapi ada sebanyak 37 pasien (41.11%).
Kata Kunci: Antiparkinson, Penyakit Parkinson, Levodopa
Tidak tersedia versi lain