Skripsi
Hubungan Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Remaja di SMA Angkasa 2 Jakarta Timur
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi gizi lebih pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10,8%, terdiri dari 8,3% gemuk dan 2,5% sangat gemuk atau obesitas. Prevalensi gizi lebih pada remaja umur 16-18 tahun mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2007 sebesar 1,4% menjadi 7,3% pada tahun 2013. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi adalah aktivitas fisik. Asupan energi yang berlebihan dan tidak diimbangi pengeluaran energi yang seimbang (kurang melakukan aktivitas fisik) akan menyebabkan terjadinya penambahan berat badan badan. Pola makan masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, lemak dan kolesterol dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menimbulkan masalah gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Angkasa 2 Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional. Subjek penelitian adalah siswa SMA Angkasa 2 Kelas X dengan jumlah 90 siswa. Analisis dilakukan dengan Uji Non-parametrik Chi Square, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi (p>0,05).
Kata Kunci : Asupan Zat Gizi, Aktivitas Fisik, Status Gizi
Tidak tersedia versi lain