Skripsi
Formulasi Tepung Ubi Jalar ungu (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) dan Tepung Oat Terhadap Mutu Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Pudding “Pungoats” Sebagai Sumber Serat dan Antosianin
Angka prevalensi diabetes mellitus di Indonesia menurut WHO, pada tahun 2000 sebesar 8,4 juta meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta. Untuk mencegah diabetes mellitus adalah dengan mengonsumsi pangan tinggi serat dan antosianin. Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan asupan serat dan antosianin dalam olahan sebagai bentuk pencegahan diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk pudding “Pungoats” dengan formulasi tepung ubi jalar ungu dan tepung oat sebagai sumber serat dan antosianin. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 macam perlakuan dan 3 replikasi. Panelis penelitian ini adalah mahasiwa Jurusan Gizi. Penelitian dilakukan bulan Juni 2022 di Laboratorium Pengolahan Pangan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta 2. Data organoleptik dianalisis secara deskriptif frekuensi, uji Firedman, dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan (P0,05). Produk terpilih adalah formula dengan formulasi tepung ubi jalar ungu 3,6 g dan tepung oat 39 g dengan kriteria warna ungu kecoklatan, aroma tidak langu, rasa manis rasa ubi aftertaste oat cukup, tekstur agak kenyal sedikit keras dan tingkat kesukaan agak disukai. Kandungan zat gizi produk terpilih dalam satu takaran saji (200 g) mengandung Energi 245 kkal; protein 8,369 g, lemak 4,662 g, karbohidrat 45,834 g, serat 6,083 g dan antosianin 15,553 mg.
Kata Kunci : Pudding Pungoats, Diabetes Mellitus, Ubi Jalar Ungu, Oat
Tidak tersedia versi lain