Karya Tulis Ilmiah
Mutu Organoleptik dan Tingkat Kesukaan Crackers "Fickers" dengan Penambahan Tepung Tulang dan Tepung Daging Ikan Mas sebagai Pangan Sumber Kalsium
Prevalensi osteoporosis di Indonesia pada wanita golongan umur 50-59 tahun sebanyak 24% dan pada pria usia 60-70 tahun sebesar 62%. Permasalahan gizi yang berhubungan dengan osteoporosis adalah defisiensi kalsium selama masa pertumbuhan tulang. Sebanyak 70,8% remaja memiliki asupan kalsium dibawah AKG. Vitamin D dapat membantu proses absorpsi kalsium dalam tubuh. Ikan mas memiliki kandungan kalsium pada tulang dan vitamin D pada daging ikan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk crackers fickers. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk crackers fickers sebagai pangan sumber kalsium yang diterima oleh panelis. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 replikasi. Penelitian dilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi Pangan dan Uji Cita Rasa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II dan uji organoleptik dilakukan oleh 30 orang panelis agak terlatih. Data uji organoleptik dianalisis secara statistik menggunakan Uji Friedman dan uji lanjutan Wilcoxon dengan p=0,05 untuk menentukan taraf signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan (p0,05) pada warna, aroma, dan tekstur crackers fickers. Produk yang terpilih berdasarkan Uji Wilcoxon dan kajian mendalam dari faktor lainnya adalah formulasi 11g tepung tulang dan 0,5g tepung daging ikan mas dengan kriteria warna kuning keemasan, tidak ada aroma amis, rasa gurih, tekstur sangat renyah dan disukai oleh 73,3% panelis. Zat gizi yang terkandung dalam 1 takaran saji crackers fickers (40g) : energi 143 kkal, protein 3,86g, lemak 7,46g, karbohidrat 16,31g, kalsium 73,37 mg, dan Vitamin D 2,26 mcg.
Kata Kunci : Osteoporosis, Crackers Fickers, Ikan Mas, Kalsium, Vitamin D.
Daftar Pustaka: 80 Pustaka (1995 - 2021 )
Tidak tersedia versi lain