Laporan-PKL
Laporan Pelaksanaan Keluarga Binaan (Kabin) RT 10/RW 08 Kelurahan Gunung , Kebayoran Baru Jakarta Selatan (Kasus Obesitas Remaja)
WHO dalam Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI (2018) obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan sumber energi dan lemak tinggi, sedangkan pengeluaran energi yang rendah disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan hidup yang kurang sehat (Kemenkes RI,2012). Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi berat badan lebih dan obesitas sebesar 16,0% pada remaja usia 13-15 tahun dan 13,5% pada remaja usia 16-18 tahun. Data tersebut merepresentasikan kondisi gizi pada remaja di Indonesia yang harus diperbaiki. Perubahan gaya hidup juga terjadi dengan semakin terhubungnya remaja pada akses internet, sehingga remaja lebih banyak membuat pilihan mandiri. Pilihan yang dibuat seringkali kurang tepat sehingga secara tidak langsung menyebabkan masalah gizi. Dan hasil didapat dengan memberikan pengetahuan responden tentang Obesitas, Isi Piringku, Prinsip Gizi Seimbang, dan Aktivitas fisik sudah mengalami peningkatan.Asupan makan Indriana menurun berdasarkan hasil analisis kuantitatif data food recall 24 jam sebelum dan sesudah diberikan edukasi mengenai obesitas, gizi seimbang, isi piringku dan aktivitas fisik walaupun belum turun mencapai 80% semua. Terjadinya penurunan berat badan sebesar 1000gr/ 1,0 kg dalam jangka waktu kurang lebih 3 minggu. Dianjurkan l perlu membiasakan diri untuk makan secara teratur dan sesuai dengan pedoman gizi seimbang agar kebutuhan setiap harinya dapat tercukupi, sehingga mencapai berat badan yang normal.Perlu membiasakan dirinya untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, dan membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit/hari.
Tidak tersedia versi lain