Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Asam Salisilat pada Sabun Pembersih Wajah (Facial Wash) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)
Nur Adinda Salsabila, Penetapan Kadar Asam Salisilat pada Sabun Pembersih Wajah (Facial Wash) secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), di bawah bimbingan Dra. Misde Yola, M.Pd.Si., M.Farm. dan Ruth Elenora K.S., M.Farm., Apt., 2022.
Manusia telah mengenal kosmetik sejak berabad-abad yang lalu dan tidak dapat disangkal lagi bahwa produk kosmetik sangat diperlukan bagi manusia sebagai produk kecantikan atau kesehatan, salah satu contohnya adalah sabun pembersih wajah (facial wash). Sabun pembersih wajah berfungsi untuk menyegarkan serta mengangkat debu dan sisa kotoran yang menempel pada kulit wajah. Pada beberapa produk sabun pembersih wajah didalamnya ada yang mengandung zat aktif asam salisilat sebagai antiacne sekaligus keratolitik. Namun, yang perlu diperhatikan bahwa penggunaan asam salisilat ini apabila dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan dengan konsentrasi yang tinggi maka dapat mengkibatkan kulit mengalami iritasi lokal dan peradangan akut, sehingga penggunaan asam salisilat ini perlu dilakukan pengawasan dengan melakukan suatu pengujian, salah satunya pengujian menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dengan detektor UV dan kolom C18. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kandungan asam salisilat pada sabun pembersih wajah tersebut telah memenuhi persyaratan yang berlaku. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh kadar asam salisilat sebesar 1,94%, sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika, yakni kadar maksimum asam salisilat pada jenis sediaan selain perawatan rambut bilas sebesar 2,0%.
Kata kunci : Asam salisilat, sabun pembersih wajah, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi.
Tidak tersedia versi lain