Karya Tulis Ilmiah
Penetapan Kadar Difenhidramin HCl dalam Sirup secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kevin Audy, “Penetapan Kadar Difenhidramin HCl dalam Sirup secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi”, di bawah bimbingan Joko Sulistiyo, S.T., M.Si., dan Dodi Irwandi, M.Si.
Batuk merupakan respon alami dari saluran pernapasan dengan meningkatkan pembersihan sekresi dan partikel dari lendir, iritasi, partikel asing, dan mikroba, sehingga dapat berperan sebagai pertahanan tubuh, salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meredakan gejala batuk adalah dengan menggunakan obat-obat simptomatik. Di dalam komposisi obat batuk terdapat Difenhidramin HCl yang merupakan antihistamin termasuk dalam kelompok antagonis reseptor H1 (H1 bloker) generasi pertama yang memiliki sedatif dan antialergi. Difenhidramin HCl digunakan untuk mengobati bersin, pilek, mata berair, gatal-gatal, ruam kulit, dan gejala pilek atau alergi lainnya. Difenhidramin HCl juga digunakan untuk mengobati mabuk perjalanan dan untuk menginduksi tidur. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kadar sirup Difenhidramin HCl yang dijual di pasaran. Pengujian ini menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dengan fase gerak asetonitril ; air ; trietilamin (50;50;0,5). Diperoleh hasil kadar rata-rata Difenhidramin HCl 102.5%. Maka dapat disimpulkan bahwa di dalam sampel obat batuk ini memenuhi syarat karena kadar tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 110% berdasarkan Farmakope Indonesia Edisi VI tahun 2020.
Kata Kunci : Batuk, Difenhidramin HCl, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT).
Tidak tersedia versi lain