Skripsi
Formulasi Tepung Hati Ayam, Tepung Labu Kuning, Bubuk Jahe Emprit, dan Tepung Terigu Terhadap Daya Terima Cookies "Tibuja" sebagai Alternatif Camilan Sumber Zat Besi dan Antioksidan
ANINDA PUTRI FELIZA
“FORMULASI TEPUNG HATI AYAM, TEPUNG LABU KUNING, BUBUK JAHE EMPRIT, DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP DAYA TERIMA COOKIES “TIBUJA” SEBAGAI ALTERNATIF CAMILAN SUMBER ZAT BESI DAN ANTIOKSIDAN”
XIII, V BAB, 109 Halaman, 39 Tabel, 14 Gambar, 9 Lampiran
Prevalensi anemia di Indonesia mengalami kenaikan yang didasari dari hasil Riskesdas tahun 2013 hingga 2018 pada kelompok usia 5-14 dan 15-24 tahun. Tujuan penelitian ini menghasilkan produk cookies “Tibuja” dengan formulasi tepung hati ayam, tepung labu kuning, bubuk jahe emprit, dan tepung terigu sebagai alternatif camilan sumber zat besi dan antioksidan. Jenis penelitian adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 macam perlakuan dan 3 replikasi. Subjek penelitian ini adalah panelis agak terlatih yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Pembuatan produk dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Pangan dan Laboratorium Uji Cita Rasa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) Bogor. Data organoleptik dianalisis menggunakan Uji Friedman dan Wilcoxon dengan p=0,05 untuk menentukan signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan formulasi cookies “Tibuja” berpengaruh signifikan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan (p
Prevalensi anemia di Indonesia mengalami kenaikan yang didasari dari hasil Riskesdas tahun 2013 hingga 2018 pada kelompok usia 5-14 dan 15-24 tahun.
Tujuan penelitian ini menghasilkan produk cookies “Tibuja” dengan formulasi tepung hati ayam, tepung labu kuning, bubuk jahe emprit, dan tepung terigu sebagai alternatif camilan sumber zat besi dan antioksidan. Jenis penelitian adalah eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 3 macam perlakuan dan 3 replikasi. Subjek penelitian ini adalah panelis agak terlatih yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Pembuatan produk dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Pangan dan Laboratorium Uji Cita Rasa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II. Analisis zat gizi dilakukan di Laboratorium Saraswanti Indo Genetech (SIG) Bogor. Data organoleptik dianalisis menggunakan Uji Friedman dan Wilcoxon dengan p=0,05 untuk menentukan signifikansi. Hasil penelitian menunjukkan formulasi cookies “Tibuja” berpengaruh signifikan terhadap warna, aroma, rasa, tekstur, dan tingkat kesukaan (p < 0,05 ). Produk yang terpilih adalah dengan perlakuan T1 (5,5 g tepung hati ayam, 15 g tepung labu kuning, dan 1,5 g bubuk jahe emprit). Kriteria produk tersebut berwarna coklat muda, beraroma tidak amis, rasa aftertaste tidak pahit dan manis, tekstur renyah, dan disukai 73,3% panelis. Hasil analisis zat gizi pada produk terpilih per takaran saji (60 g) adalah energi 288 kkal, protein 6 g, lemak 15,38 g, betakaroten 1653,5 mcg. Berdasarkan analisis zat gizi, cookies “Tibuja” per takaran saji tergolong camilan sumber zat besi dan tinggi betakaroten.
Kata Kunci : Cookies “Tibuja”, Anemia, Tepung Hati Ayam, Tepung Labu Kuning, Bubuk Jahe Emprit.
Tidak tersedia versi lain