Skripsi
Faktor Risiko Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Faktor Risiko Lain terhadap Kejadian Diabetes Melitus pada Lansia di Puskesmas Kec. Pancoran Tahun 2020 – 2021
Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan kondisi medis berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Data morbiditas lansia di wilayah Jakarta Selatan tahun 2020 menyatakan 12,78% populasi lansia menderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar faktor risiko Indeks Massa Tubuh (IMT) dan faktor risiko lain terhadap Kejadian Diabetes Melitus pada Lansia di Puskesmas Kec. Pancoran Tahun 2020 - 2021. Sampel penelitian ini adalah pasien lansia yang melakukan pemeriksaan di poli lansia, poli DM, dan poli gizi Puskesmas kec. Pancoran, Jakarta Selatan pada tahun 2020-2021 diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 97 sampel. Penelitian ini menganalisis data sekunder dengan pendekatan Cross Sectional. Analisis data dilakukan dengan uji mantel haenszel dengan melihat odds ratio. Hasil penelitian didapatkan usia (p=0.274) dan jenis kelamin (p=0.833) merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi risiko 0.606 kali (95% CI: .258 – 1.468) dan 0.915 kali (95% CI: 0.400 – 2.093) terhadap kejadian diabetes melitus, tetapi tidak bermakna secara statistik. Sedangkan, indeks massa tubuh (p=0.032) dan jumlah konsumsi gula sehari (p=0.001) merupakan faktor risiko bermakna terjadinya diabetes melitus. Indeks massa tubuh 2.6 kali (95% CI: 1.089 - 6.417) lebih berisiko terkena penyakit diabetes melitus dan jumlah konsumsi gula per hari > 4 sendok makan 4.1 kali (95% CI: 1.749 – 9.711) lebih berisiko terkena penyakit diabetes melitus Maka, kelompok lansia sebaiknya mulai menjaga berat badan agar tetap dalam batas indeks massa tubuh yang ideal dan membatasi jumlah konsumsi gula sehari yaitu ≤ 4 sendok makan
Tidak tersedia versi lain